JAKARTA - Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menanggapi video yang viral terkait dengan pembongkaran tiang atau pier di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Menurut dia, didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP.
Seperti diketahui, dalam video yang viral itu tampak beberapa ekskavator dioperasikan untuk membongkar tiang rel kereta cepat. Namun, pada akhirnya tiang rel kereta cepat tersebut malah menimpa salah satu ekskavator. Kerjadian ini berlangsung pada hari Minggu, 5 Desember 2021.
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Kamis, 9 Desember.
Awalnya, kata Dwiyana, tim quality PT KCIC dan konsultan supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier di DK46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan.
Lebih lanjut, Dwiyana menjelaskan bahwa telah ada prosedur operasi standar pembongkaran pier tersebut, termasuk di dalamnya sudah ada aspek keselamatan konstruksinya.
"Namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video," ucapnya.
Pasca kejadian pembongkaran pier KCJB di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang yang dilakukan tanpa SOP Konstruksi yang benar sehingga menimpa eskavator, PT KCIC langsung memanggil, melakukan investigasi dan memberikan teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
"Betul adanya bahwa saat dilakukan pekerjaan Rework pembongkaran pier, Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan. Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," tuturnya.
BACA JUGA:
Dwiyana memastikan bahwa kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Operator yang menjalankan eskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa.
Saat ini, kata Dwiyana, tim Konstruksi dan SSHE PT KCIC sedang melakukan investigasi mendalam terkait kejadian tersebut dan berkoordinasi dengan semua pihak yang bekerja pada proyek KCJB agar lebih memperhatikan SOP Konstruksi sehingga kejadian serupa tidak terulang.
Lebih lanjut, kata Dwiyana, hasil dari investigasi tersebut akan langsung dilaporkan kepada tim KKJTJ (Komisi Keamanan Jembatan, dan Terowongan Jalan) dan K2K (Komite Keselamatan Konstruksi) Kementerian PUPR.
"Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Kami. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya. Kami juga langsung berkoordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan proyek KCJB untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja dan melaksanakan SOP sebaik mungkin," jelasnya.