JAKARTA - Darmawan Prasodjo resmi menduduki kursi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggantikan Zulkifli Zaini. Keputusan tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada awal pekan ini sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Executive Vice President Komunikasi PLN Agung Murdifi mengatakan penunjukan Darmawan dimaksudkan Erick sebagai pelopor untuk membuat terobosan dalam mempercepat transisi energi di Indonesia. Harapannya, biaya listrik dapat semakin terjangkau dengan tetap memperhatikan isu lingkungan yang pada akhirnya tidak membebani negara dan masyarakat.
“Harapan pemerintah ini bukan tanpa alasan, sebab Darmawan Prasodjo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PLN, merupakan ahli energi dan kelistrikan yang telah berpengalaman puluhan tahun sejak masa kuliahnya dan berlanjut ke karir profesionalnya,” demikian ungkap Agung dalam keterangan pers yang dirilis hari ini Selasa,m 7 Desember.
Disebutkan bahwa Darmawan menempuh Post Doctoral di Nicholas Institute Duke University, Amerika Serikat pada bidang energi dan lingkungan dengan fokus pada perubahan iklim, energi baru terbarukan (EBT), transisi energi, dan international climate agreement.
Untuk jenjang doktoralnya pada ekonomi terapan dengan fokus pada energy policy, energy modelling, dan perubahan iklim di Texas A&M University, Amerika Serikat.
Dikatakan pula jika, disertasi Darmawan membahas secara komprehensif mengenai penerapan kebijakan cap and trade, perdagangan karbon, dan operasionalisasi teknologi Carbon Capture Storage di sektor power and utility industri kelistrikan AS.
“Sebagai ahli perubahan iklim di tingkat internasional, Darmawan memiliki kemampuan lengkap dan mampu bertindak strategis sekaligus operasional. Kuat dalam pemetaan risiko baik teori maupun praktik, sehingga bisa merancang dan menerapkan strategi dan taktik mitigasi risiko yang dapat dijalankan perusahaan. Memiliki pemahaman dan pengetahuan investasi dan korporasi, sehingga dapat melihat potensi, peluang, dan merancang visi masa depan perusahaan,” jelas Agung.
BACA JUGA:
Adapun, pengalaman Darmawan tercatat di organisasi presidential circle pada bidang energi dan infrastruktur. Darmawan sangat paham aspek legal dan regulasi, sistem kontrak migas dan kelistrikan, makro-mikro ekonomi, serta pengawalan dan dukungan kebijakan.
“Darmawan selalu mampu menemukan solusi inovatif dan melakukan debottlenecking di berbagai krisis sektoral, serta melancarkan upaya penyelamatan finansial perusahaan,” tegasnya.
Diharapkan, dengan jaringan dan pengalaman Darmawan yang panjang di pemerintahan, bos PLN baru ini menyadari betapa pentingnya penyiapan korporasi secara forward looking dengan merancang Carbon Neutral 2060 dan energy transition mechanism dalam pencapaian target sekaligus penguatan kapasitas industri nasional.
“Darmawan mengkonsolidasi titik temu solusi dari berbagai aspek yaitu bisnis, teknis, dan regulasi serta policy. Salah satunya adalah dalam penyelarasan regulasi jangka panjang pada UU EBT dan Perpres EBT,” kata Agung.
Hatam bisnis PLN
Sejatinya Darmawan Prasodjo bukan orang baru di lingkungan perusahaan setrum negara. Dia diketahui pernah menjabat sebagai komisaris perseroan periode 2018-2019. Pada rentang waktu tersebut, Darmawan diklaim berhasil menjaga dan mengawasi segala program on the track dan menjaga kondisi keuangan perusahaan.
“Semasa tugasnya sebagai regulator yaitu di Kantor Staf Presiden menjabat Deputi Bidang Energi dan Infrastruktur (2015-2019), Darmawan berhasil mengelola dan melakukan berbagai debottlenecking Program Prioritas pemerintahan Jokowi,” sambung Agung.
Lebih lanjut, Darmawan menjadi mitra strategis PLN dalam mengawal implementasi Program 35 GW. Diungkapkan bahwa dia berhasil mengelola kebijakan energi dan infrastruktur yang menjadi pembeda penting pemerintahan Jokowi dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.
Karena kepiawaiannya, dia disebut-sebut berhasil mengurai berbagai sumbatan di proyek-proyek mangkrak, mengawal, dan mengakselerasi jalannya program prioritas dengan komunikasi strategis dan konsolidasi multistakeholders dari lintas kementerian/lembaga, sampai level daerah.
“Tidak hanya itu, selama menjadi Wakil Direktur Utama PLN (2019-2021), Darmawan juga sukses mengemban amanah sebagai Chief Transformation Officer (CTO) yang bertugas untuk mengawal program-program transformasi PLN,” tutup Agung.