Beda Nasib Zulkifli Zaini di Bank Mandiri dan PLN
Zulkifli Zaini. (Foto: Dok. PLN)

Bagikan:

JAKARTA - Nasib Zulkifli Zaini di PLN, tak berlangsung lama. Jika di Bank Mandiri dirinya bisa merintis karier hingga puluhan tahun, namun di posisi Direktur Utama PLN, Zulkifli hanya dikasih waktu dua tahun oleh Erick Thohir memimpin BUMN setrum tersebut.

Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah resmi mencopot Zulkifli Zaini dari jabatan Dirketur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN. Sebagai gantinya, Erick pun mengangkat Darmawan Prasodjo.

Pemberhentian dan pengangkatan ini dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021 yang diselenggarakan hari ini, Senin, 6 Desember 2021, di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta.

Menelisik perjalanan karir Zulkifli Zaini, pria kelahiran 22 Oktober 1956 ini meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1980 dan menyelesaikan gelar Master of Business Administration di University of Washington pada tahun 1994.

Zulkilfi Zaini memiliki pengalaman professional yang penting pada beberapa BUMN antara lain adalah Komisaris Independen PT Bank Permata Tbk tahun 2017-2019, Komisaris Independen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tahun 2015-2016 dan Komisaris PT PLN (Persero) tahun 2013-2015.

Lalu, Zulkifli juga pernah menduduki posisi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tahun 2010-2013. Sebelumnya, sejak 2003 hingga 2010 berturut-turut menjadi Direktur Distribution Network, Direktur Commercial & Business Banking dan Direktur Teknologi & Operasional.

Sebelumnya lagi, Zulkifli puluhan tahun menimba ilmu di bank yang sebelumnya bernama Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) tersebut. Zulkifli pernah menjadi Vice President and Division Head Goverment Relatioship Management Bank Mandiri, Senior Manager and Team Leader in Credit Risk Management Bank Mandiri, Kepala Cabang Bapindo Jambi (1998), Deputy Branch Manager di Kantor Cabang Bapindo Surabay (1996), Head of Project Finance di Kantor Cabang Bapindo Surabaya (1994), dan Staf Account Officer di Bapindo (1988).

Jadi Dirut PLN

Zulkifli berada di puncak kariernya saat dipercaya untuk menduduki posisi Direktur Utama PT PLN (Persero) berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor SK-325/MBU/12/2019 tanggal 23 Desember 2019.

Namun kariernya di PLN tak lama seperti di Bank Mandiri, Zulkifli pun resmi diberhentikan per tanggal 6 Desember 2021. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021 yang diselenggarakan hari ini, di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta.

Belum ada informasi lebih lanjut, Zulkifli akan berkarier ke mana selanjutnya setelah tak lagi menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero).

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan terima kasih kepada Zulkifli atas kontribusinya selama ini. Sebab, menurut catatannya, Zulkifli telah mampu memperbaiki kinerja keuangan perusahaan setrum nasional. Hal ini tercermin dari pendapatan usaha yang mencapai Rp345,4 trilliun dan laba bersih Rp5,99 triliun pada 2020.

Adapun Laba ini naik 39,3 persen dari 2019. PLN di bawah pimpinan Zulkifli juga berhasil menurunkan jumlah rasio utang sekitar Rp452,4 triliun. Tak ketinggalan, PLN juga berkontribusi pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PLN) melalui pemberian diskon listrik kepada 31,4 juta rumah tangga pada 2020 dan 32,6 juta rumah tangga pada 2021.

"Saya menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya atas komitmen yang sudah diberikan selama ini. Saya yakin rekam jejak terbaik yang ditorehkan menjadi legacy dan pondasi untuk pemimpin berikutnya," katanya dalam keterangan resmi, Senin, 6 Desember.

Erick menambahkan, dalam kepemimpinan Zulkifli, usaha transformatif juga dilakukan secara paralel sebagai salah satu garda dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional selama pandemi COVID-19. Karena itu, Erick pun berpesan kepada Darmawan Prasodjo selaku Direktur Utama PLN yang baru, untuk melanjutkan upaya transformasi yang telah dilakukan dapat terus ditingkatkan.

"Transisi energi yang dilakukan PLN perlu dilakukan terobosan sehingga tidak membebani negara dan masyarakat," katanya.

"PLN perlu mempersiapkan diri untuk melakukan akselerasi bisnis dalam menghadapi tren baru seperti ekosistem kendaraan listrik dan berkolaborasi terkait electrifying lifestyle dengan pihak-pihak lain," imbuhnya.

Dengan perubahan di atas maka susunan Direksi PLN yang baru adalah sebagai berikut:

Susunan Direksi PLN

1. Direktur Utama: Darmawan Prasodjo

2. Direktur Perencanaan Korporat: Evy Haryadi

3. Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan: Bob Saril

4. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Sinthya Roesly

5. Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia: Syofvi Felienty Roekman

6. Direktur Energi Primer: Rudy Hendra Prastowo

7. Direktur Mega Proyek dan EBT: Wiluyo Kusdwiharto

8. Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan: Muhammad Ikbal Nur

9. Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali: Haryanto WS

10. Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara: Syamsul Huda.