Indonesia Masih Jadi Sasaran Investasi Infrastruktur Internasional
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Proyek ketenagalistrikan Indonesia memperoleh sejumlah penghargaan dalam beberapa kategori oleh pemeringkat Asia Power. Salah satu penerima penghargaan, adalah PLTU Jawa 9 & 10.

Pembangkit berteknologi ramah lingkungan ini memperoleh salah satu penghargaan di kategori Coal Project of The Year dan di bidang teknologi ramah lingkungan dengan mengusung sistem OECD-Class USC CSFPP yang rendah emisi.

Pemberian penghargaan yang diumumkan Kamis 4 November lalu itu membuktikan, bahwa dunia internasional tetap melihat investasi di Tanah Air, sangat menguntungkan dan menjadi contoh ke depannya. Proyek infrastruktur di Indonesia masih menjadi tumpuan penting bagi recovery ekonomi yang menghempas kala pandemi.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung kepada wartawan, Jumat 5 November menjelaskan, realisasi investasi untuk kebutuhan infrastruktur di 2021 justru begitu bergeliat dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah pun menurutnya optimistis keadaan ini bisa terus berlanjut di 2022.

Hal ini sejalan dengan proyeksi kenaikan total investasi tahun depan yang berada di kisaran 22-30 persen (yoy).

"Karena target investasi meningkat, Kemeninves/BKPM juga akan optimistis," ujarnya.

Kemeninves/BKPM mencatat pada kuartal I-III 2021, realisasi investasi asing-domestik mencapai Rp659,4 triliun. Lebih tinggi daripada realisasi investasi periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp611,6 triliun.

Menurutnya, realisasi investasi ketenagalistrikan sendiri begitu menonjol sepanjang tahun berjalan ini. Investasi di sektor ini, bahkan masuk dalam realisasi modal terbesar di lima sektor.

Rinciannya, investasi di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp88,8 triliun); industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan (Rp82,7 triliun); transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp80 triliun); listrik, gas dan air (Rp59,4 triliun); serta pertambangan (Rp53,3 triliun).

"Jadi, karena secara umum target investasi 2022 naik, investasi di banyak sektor juga akan naik semua," ujarnya.

Senada, Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut, di tahun 2022 investor diperkirakan akan mengincar beberapa infrastruktur strategis.

"Sementara untuk infrastruktur lain, ada peluang investor asing juga tertarik membiayai beberapa Proyek Strategi Nasional (PSN). Seperti (sektor) energi, jalan tol, atau bendungan," terang Rendy.

Informasi saja, sektor investasi infrastruktur ketenagalistrikan, Indonesia sudah beberapa kali mendapat apresiasi dunia internasional. Beberapa waktu lalu IJ Global dan ALB Thomson REUTERS mendapuk Proyek Jawa 9 & 10 sebagai proyek dengan pendanaan project financing terbaik di bidang energi. Bahkan, dari sisi kesepakatan pendanaan, IJ Global menilai proyek pembangkit berteknologi maju dan ramah lingkungan ini, tepat menjadi model untuk pembangkit listrik di Indonesia.

"Perusahaan Indonesia ini berhasil mengadaptasi pola pembiayaan seperti yang dilakukan di Timur Tengah. Ini adalah hal yang sangat baik, dan bisa menjadi model untuk pembangkit listrik di Indonesia ke depan,” kata Penasehat Pendanaan Proyek DBS Subash Narayanan, dikutip dari laman pengumuman IJ Global Award.

Selain diberikan Asian Power untuk kategori Indonesian Environment Upgrade terbaik karena penggunaan teknologi ramah lingkungan, di dalam negeri PLTU Jawa 9 & 10  juga peroleh penghargaan senada. Penghargaan terhadap kepedulian lingkungan hidup diberikan oleh Indonesia Green Award (IGA). Wakil Menteri LHK Alue Dohong mengapresiasi program peduli lingkungan yang dibeberkan pada IGA Award tersebut.