Abdee Negara dan Hitung-hitungan Gaji Komisaris di BUMN Indonesia
Pengangkatan Abdee Negara sebagai komisaris Telkom (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Eks gitaris Slank, Abdee Negara diangkat menjadi Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. Penunjukan Abdee jadi kontroversi. Posisi komisaris perusahaan BUMN memang bukan posisi sembarangan. Apalagi dengan gaji yang tak kecil.

Kontroversi muncul karena publik memandang ini sebagai transaksi politis semata. Kapabilitas Abdee diragukan. Di lain sisi banyak juga yang menyebut Abdee lebih dari musisi biasa. Ia bisa membantu Telkom.

Pengangkatan Abdee dilakukan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 29 Mei. Terus, berapa sih besaran gaji yang akan didapat Abdee di posisinya sebagai Komisaris Telkom?

Hitungan gaji Abdee

Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/11/2020 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN mengatur gaji komisaris utama adalah 45 persen dari gaji direktur utama di sebuah perusahaan.

Di bawahnya, gaji wakil komisaris utama adalah 42,5 persen dari gaji direktur utama. Sementara, anggota dewan komisaris lainnya memiliki gaji dengan besaran 90 persen dari gaji komisaris utama.

Selain gaji, anggota komisaris juga diberi hak berupa tantiem atau bonus. Besarannya beragam, sesuai jabatan dan keberdayaan perusahaan. Abdee sendiri, oleh perusahaan diangkat sebagai komisaris independen.

Bonus atau tantiem

Secara umum, bonus komisaris utama atau ketua dewan pengawas adalah 45 persen dari direktur utama. Sementara, bonus anggota dewan komisaris atau dewan pengawas adalah 90 persen dari komisaris utama.

Poin 16 beleid tersebut menyatakan "pajak penghasilan atas tantiem ditanggung dan menjadi beban masing-masing anggota direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas BUMN yang bersangkutan." Pemberian tantiem diberikan jika BUMN terkait mendapat setidaknya status Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dalam laporan keuangannya.

Lainnya, tantiem untuk Abdee akan turun jika Telkom memperoleh keuntungan setidaknya 70 persen dari target 100 persen atau capaian KPI-nya menyentuh angka terendah 80 persen atau perusahan tak rugi atau lainnya.

"Pemberian tantiem/insentif kerja diberikan secara proporsional berdasarkan capaian KPI pada tahun yang bersangkutan dengan ketentuan bahwa KPI juga mempertimbangkan kriteria pencapaian pelaksanaan tugas sebagai agen pembangunan termasuk di antaranya kontribusi dividen kepada negara," tertulis dalam aturan itu.

Hitung-hitungan tantiem dan bonus Abdee menggunakan pedoman yang ditetapkan Menteri BUMN, dalam hal ini Erick Thohir. Erick dapat memberi hitungan tantiem yang berbeda pada setiap BUMN, dengan pertimbangan kinerja perusahaan dan kondisi khusus dalam bisnis perusahaan.

Selain Abdee

Selain Abdee, ada sejumlah nama baru lain yang tidak asing dalam jajaran komisaris emiten pelat merah ini. Salah satunya Bambang Soemantri Brodjonegoro, mantan Menteri Riset dan Teknologi.

Bambang menjabat sebagai Komisaris Utama menggantikan Rhenald Kasali. Selain Bambang, ada pula Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

Kemudian ada orang yang pernah disebut Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai "orang terkaya di RI", yakni Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata.

Sementara itu, RUPST tidak banyak mengubah jajaran direksi. Hanya ada satu jabatan direksi yang diganti, yakni Direktur Wholesale & International Service yang dijabat Bogi Witjaksono, menggantikan Dian Rachmawan.

Daftar Komisaris dan Direksi Telkom Indonesia hasil RUPS Tahunan 2021

Dewan Komisaris

Komisaris Utama/Komisaris Independen: Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro

Komisaris Independen: Wawan Irawan

Komisaris Independen: Bono Daru Adji

Komisaris Independen: Abdi Negara Nurdin

Komisaris: Marcelino Pandin

Komisaris: Ismail

Komisaris: Rizal Mallarangeng

Komisaris: Isa Rachmatarwata

Komisaris: Arya Mahendra Sinulingga

Dewan Direksi

Direktur Utama: Ririek Adriansyah

Direktur Strategic Portfolio: Budi Setyawan Wijaya

Direktur Enterprise & Business Service: Edi Witjara

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Heri Surpriadi

Direktur Network & IT Solution: Herlan Wijanarko

Direktur Wholesale & International Service: Bogi Witjaksono

Direktur Digital Business: Muhammad Fajrin Rasyid

Direktur Human Capital Management: Afriwandi

Direktur Consumer Service: FM Venusiana R.

*Baca Informasi lain soal BUMN atau baca tulisan menarik lain dari Tarida Angelina dan Ramdan Febrian.

BERNAS Lainnya