Bagikan:

JAKARTA - Rangga Sasana, ia adalah sosok yang menjadi perhatian publik karena mengaku sebagai Sekjen Sunda Empire. Beberapa kali Rangga berbicara di depan publik, menerangkan seolah-olah Sunda Empire itu memang ada.

Rangga sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi bersama dengan Nasri Banks yang menjabat sebagai perdana menteri dan Raden Ratnaningsrum sebagai Kaisar Sunda Empire. Tidak lama kemudian, Rangga pun dibebaskan.

Rangga lalu mengatakan ia ingin membuat sebuah buku. Selain itu, ia juga ingin pemerintah Indonesia mengangkatnya menjadi Duta Bangsa Indonesia. Hal tersebut diungkapkan Rangga melalui kuasa hukumnya Erwin Syahrudin. 

"Romo ingin diangkat menjadi Duta Bangsa Indonesia untuk Kemanusiaan dan Perdamaian Dunia. Dan Romo bilang bisa ikut andil menyelesaikan konflik nasional saat ini misal KKB di Papua, COVID dan Konflik Myanmar di ASEAN," kata Erwin, mengutip Kompas, Jumat, 28 Mei.

Namun kini Rangga populer dengan panggilan Lord Rangga. Ia bukan lagi petinggi Sunda Empire, Rangga kini memimpin The Prince Rangga Foundation. Rangga mengatakan, The Prince Rangga Foundation adalah wadah atau lembaga berjuang bersama orang-orang yang sepaham dan siap berjuang.

Hal tersebut ia sampaikan di Deddy Corbuzier Podcast yang diunggah di YouTube. Masih di Podcast Deddy Corbuzier, Lord Rangga juga menjelaskan berbagai istilah-istilah yang mungkin tidak banyak orang tahu. Dalam kesempatan tersebut, Rangga awalnya menjelaskan bahwa nama "corona" (dari COVID-19) berasal dari matahari. Mengapa demikian? Berikut penjelasan Rangga.

"Secara fisika, matahari yang ditutup bumi sinar yang melingkar itu disebut korona. Korona itu diambilnya dari matahari. Maka solusinya adalah Sun of Empire," ungkap Rangga. 

Istilah-istilah unik Lord Rangga

Dari situlah Rangga mulai menjelaskan berbagai istilah unik. Rangga menjelaskan, nama Sunda juga memiliki arti. Sunda berasal dari kata 'sun' yang artinya matahari dan 'da' yang merupakan singkatan dari darul akhirat atau akhir zaman. 

"Sunda itu sun, da, darul akhirat, cahaya akhir zaman. Matahari yang dimaksudkan itu api yang abadi. Makanya diceritakan kalau kiamat aja ada matahari. Itu sistem. Sunda itu api yang abadi," kata Rangga. 

Tidak hanya terkait Sunda Empire, Rangga juga menjelaskan asal mula plat kendaraan di Banten dan sejarah mengenainya. Rangga mengatakan, plat A, yang merupakan plat nomor kendaraan di Banten adalah singkatan dari American. Konon, Banten memberikan kemerdekaan terhadap Amerika Serikat (AS). 

"Amerika mandatnya dari mana? Dari Sultan Abdul Mufakir. Paman Sultan Ki Ageng Tirtayasa kemudian meneruskan ke Sultan Abdul Mufakir memerdekakan Amerika. Makanya Banten punya seri mobil A, Amerika," ujarnya. 

Lord Rangga juga menjelaskan mengapa Jakarta memiliki plat nomor kendaraan B. Hal tersebut bukan karena dijajah Belanda, melainkan karena Jakarta dijajah oleh Inggris (British), oleh sebab itu memiliki plat B. 

"Lalu kenapa Jakarta plat B? karena tidak pernah dijajah Belanda. Jakarta dijajah British, Inggris," tambahnya. 

Terkait kemerdekaan AS, Rangga terus menekankan asal mula kemerdekaan AS adalah dari Banten. Menurut Rangga, sebuah negara memerlukan mandat untuk merdeka. Mandat kemerdekaan AS itulah yang berasal dari Banten. Dari pemberian mandat kemerdekaan itu, juga menghasilkan nama negara yang mengandung unsur pemberi kemerdekaan. 

"US itu (United States/AS) adalah Uncle Sam. Uncle Sam, Sam-nya Sultan Abdul Mufakhir, Banten itu. Jadi Amerika itu negeri yang dimerdekakan oleh Banten itu," jelas Rangga. 

Pemahaman yang keliru 

Lewat artikel VOI berjudul Biar Kami Luruskan Kekeliruan Sejarah yang Deddy Corbuzier Pertontonkan di YouTubenya, berdasarkan sejarah yang kami telusuri, semua berbeda dengan yang dinyatakan oleh Rangga. 

Pertama, plat A merupakan warisan dari sistem plat kendaraan dibuat pemerintahan Inggris untuk membagi pasukan dalam 26 batalion atau kesatuan, dimulai dari huruf A sampai Z. Masing-masing kesatuan tentara lalu ditugaskan ke berbagai daerah yang berbeda-beda. Sebagai penanda, kendaraan yang digunakan pasukan Inggris dipasangi tanda dengan kombinasi huruf pertama sesuai kesatuan.

Kedua, sebutan Uncle Sam yang menurut Rangga Sam-nya adalah singkatan dari Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir adalah Raja Banten keempat pada periode 1596 hingga 1647. Saat memegang takhta Kesultanan Banten, ia hanya menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara tetangga, terutama negara-negara Islam.

Lalu, Uncle Sam atau Paman Sam sebenarnya adalah seorang pedang daging dari Troy, New York, Samuel Wilson. Wilson sering menandai kotak kiriman dagingnya dengan setempel US, yang merupakan singkatan dari United States.

Namun, para prajurit justru berkelakar singkatan itu sebagai Uncle Sam. Singkat cerita, julukan Uncle Sam kemudian kesohor. Apalagi, ada surat kabar lokal yang memuat kisah dari Wilson. Setelahnya, julukan itu menyebar luas dan diterima sebagai julukan dari AS.

*Baca Informasi lain soal VIRAL atau baca tulisan menarik lain dari Detha Arya Tifada dan Putri Ainur Islam.

BERNAS Lainnya