JAKARTA – Pertemuan Ridwan Kamil dengan Presiden Prabowo Subianto dan presiden ketujuh Joko Widodo mempertegas dukungan dari dua orang paling berpengaruh menjelang Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.
“Alhamdulillah, 1 jam bersenda gurau dan berdiskusi banyak hal, termasuk IKN sebagai kurator," tulis Ridwan Kamil di akun media sosial, sebagai keterangan foto pertemuan dengan Prabowo.
Pria yang dipanggil Bang Emil setelah mencalonkan diri sebagai Cagub Jakarta ini diketahui bertemu dengan Prabowo pada Kamis (31/10/2024). Ia mengaku mendapat undangan makan malam dari sang presiden, yang juga mengunggah momen pertemuan tersebut di akun Instagram pribadinya.
Keesokan harinya, Ridwan Kamil terbang ke Solo, Jawa Tengah, untuk menemui Jokowi yang menghabiskan masa pensiunnya di sana.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Projo Jakarta Lucky Schramm mengatakan pertemuan RK dengan Jokowi hanya sekadar silaturahmi dan membicarakan rencana ke depan.
“Minta masukan-masukan yang lain, gitu. Seperti itu,” kata dia, mengutip Tempo.
Sedangkan ihwal makan malam dengan Prabowo, RK mengaku mendiskusikan banyak hal termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sejak Desember 2023, mantan Gubernur Jawa Barat ini memang mendapat tugas baru dari Jokowi menjadi kurator untuk mengevaluasi semua proyek fisik di IKN.
Jejak Jokowi Masih Terasa
Pertemuan Ridwan Kamil dengan Prabowo Subianto dan Joko Widodo tidak bisa dipandang sebagai momen biasa. Apalagi, ini dilakukan hanya beberapa hari menjelang Pilkada 2024 yang akan diselenggarakan secara serentak pada 27 November.
Ridwan Kamil, yang berpasangan dengan Suswono, akan bertarung memperebutkan kursi Gubernur Jakarta. Pasangan RIDO ini akan berhadapan dengan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDI Perjuangan serta calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Duet RK-Suswono sendiri diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang berisikan 12 partai politik, di antaranya Gerindra, Partai Golkar, PKS, PKB, dan NasDem.
Direktur Eksekutif Nusantara Institute Political Communication Studies and Research Center (PolCom SRC) Andriadi Achmad mengatakan pertemuan RK dengan Prabowo mengukuhkan dukungan Ketua Umum Partai Gerindra itu terhadap calon nomor 1 tersebut.
“Sudah pasti Presiden Prabowo mendukung R1DO, kan memang pasangan R1DO didukung KIM Plus,” kata Andriadi kepada VOI.
BACA JUGA:
Demikian pula dengan Jokowi, yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta sebelum maju di Pilpres 2014. Jokowi juga kini berhubungan baik dengan Prabowo, sehingga Andriadi tak meragukan dukungan eks Wali Kota Solo tersebut untuk Bang Emil.
“Sebagai pendukung Prabowo dalam Pilpres 2024 lalu, hemat saya untuk Pilkada Jakarta Jokowi lebih condong mendukung pasangan RK-Suswono,” tuturnya.
“Sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, jejak Jokowi masih terasa bergetar di DK Jakarta. Oleh karena itu, dukungan Jokowi menjadi penting untuk kemenangan R1DO dalam Pilkada Jakarta,” kata Andriadi lagi.
Menstabilkan Elektabilitas
Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil jajak pendapat teranyar terkait elektabilitas cagub di Pilkada Jakarta 2024. Namun yang menarik, terdapat perbedaan hasil jajak pendapat di beberapa lembagai survei.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia memiliki kesimpulan berbeda mengenai hasil survei elektabilitas cagub dan cawagub Jakarta.
Survei Poltracking menempatkan pasangan RK-Suswono di urutan pertama dengan angka elektabilitas sebesar 51,6 persen, disusul Pramono-Rano 36,4 persen.
Sedangkan survei LSI mengungkap pasangan Pramono-Rano memperoleh elektabilitas tertinggi, yakni 41,6 persen mengalahkan elektabilitas RK-Suswono sebesar 37,4 persen dalam jajak pendapat periode 10-17 Oktober 2024.
Terakhir, survei Litbang Kompas menunjukkan pasangan Pramono-Rano Karno bersaing ketat dengan RK-Suswono. Elektabilitas Pramono-Rano tercatat mencapai 38,3 persen, RK-Suswono 34,6 persen, dan Dharma-Kun 3,3 persen.
Bertemunya RK dengan Prabowo Subianto dan Jokowi pekan lalu diyakini Andriadi Achmad dapat membantu mendongkrak elektabilitasnya yang mulai disalip pasangan Pramono-Rano.
“Dukungan Prabowo dan Jokowi sangat penting dikantongi pasangan R1DO untuk menaikkan atau menstabilkan elektabilitas,” tutur Andriadi.
Andriadi tak menampik, keberadaan Rano Karno yang diidentikkan dengan anak Betawi berkat film Si Doel Anak Sekolahan cukup mendongkrak elektabilitas pasangan yang didukung PDIP ini.
“Dalam konteks elektabilitas memang belakangan pasangan R1DO cenderung turun. Kekuatan Cawagub Rano Karno ‘Si Doel’ yang diidentikkan dengan sosok anak Betawi sedikit mendongkrak elektabilitas pasangan Pramono - Rano Karno, tapi tidak terlalu sinifikan,” pungkasnya.