Bagikan:

JAKARTA – Keinginan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Di atas kertas, duet Anies-Kaesang mungkin akan sulit ditandingi tapi di sisi lain ada tantangan berat yang harus dihadapi sebelum mewujudkan kolaborasi ini.  

Desas-desus duet Anies dengan Kaesang bermula dari pernyataan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu di akun YouTube GK Hebat. Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku jika dihadapkan pada dua pilihan, akan memilih maju jadi calon Gubernur Jakarta ketimbang calon Wali Kota Solo.

“Kalau bisa disuruh pilih nih, pilih Jakarta,” ujar Kaesang Pangarep.

Ia juga menyebut Anies Baswedan sebagai sosok yang bakal dipilih menjadi pasangannya untuk bertarung di Pilkada Serentak 2024.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023). (VOI/Diah Ayu Wardani)

“Mungkin duet dengan Pak Anies,” ucap Kaesang singkat.

Menurut Kaesang, duet dirinya dengan Anies bukan sesuatu yang mustahil terwujud. Bermodalkan perolehan kursi PSI di Jakarta, Kaesang optimistis apa pun bisa terjadi.

Kan posisinya Pak Anies belum ada partai, sedangkan aku di Jakarta punya delapan kursi. Bisa (masuk) kalau mau,” katanya.

Tidak Ada yang Mustahil

Niatan Kaesang mengajak Anies Baswedan sebagai pasangannya di Pilgub Jakarta kini menjadi perbincangan. Pengurus DPP PSI Dedek Prayudi sempat berujar, pernyataan ketum partainya ingin berduet dengan Anies hanya candaan semata.

Alasannya karena Kaesang dan Anies memiliki ideologi politik yang berbeda. Menurutnya, Anies selama ini memelihara pendukung konservatif kanan, sedangkan PSI sebaliknya.

Tapi sudah menjadi rahasia umum, tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Karena politik yang bersifat dinamis, apa pun bisa terjadi termasuk duet Anies Baswedan-Kaesang Pangarep di Pilkada DK Jakarta 2024.

Pernyataan Kaesang yang ingin bergandengan dengan Anies belum mendapat respons dari mantan Gubernur DKI Jakarta itu, namun tanggapan positif diberikan PKS.

Ahmad Mabruri menganggap wacana tersebut bagus supaya dinamika politik di Jakarta makin ramai dan cair. Apalagi, jika duet Kaesang dan Anies terwujud bisa disebut sebagai pasangan zig-zag.

“Bagus ini. Biar makin ramai dan cair. Makin banyak pasangan makin menarik. Apalagi kalau pasangannya zig-zag. Enggak monoton,” tutur Ketua DPP PKS Mabruri.

PKS merupakan salah satu partai pengusung Anies di Pilkada Jakarta 2017 dan Pilpres 2024, selain NasDem dan PKB.

Lebih lanjut, Mabruri menegaskan tidak ada yang tidak mungkin dalam politik, apalagi pernyataan tersebut keluar dari Kaesang sebagai Ketum PSI.

Terbentur Hubungan PDIP dan Keluarga Jokowi

Mahkamah Agung (MA) baru saja mengabulkan permohonan hak uji materi yang dimohonkan oleh Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana terkait Pasal 3 PKPU Nomor 9 Tahun 2020 dengan UU Pilkada yang tertuang dalam putusan Nomo 23 23 P/HUM/2024.

Melalui putusan tersebut, kini seseorang dapat mencalonkan diri sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di usia minimal 30 tahun dan calon bupati/wali kota serta wakil bupati/wali kota minimal 25 tahun ketika dilantik, bukan ketika ditetapkan sebagai pasangan calon.

Penambahan tafsir soal batas usia calon kepala daerah ini kemudian dianggap sebagai karpet merah untuk Kaesang mengikuti jejak kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Setelah santer diisukan bakal maju pada pemilihan Wali Kota Solo, Wali Kota Bekasi, kini nama Kaesang disebut masuk bursa bakal calon Wakil Gubernur Jakarta.

Rumor Kaesang maju Pilkada Jakarta turut menyeret nama Anies Baswedan, yang masih belum memastikan langkah selanjutnya pasca-Pilpres 2024, di mana ia kalah dari pasangan Prabowo-Gibran.

Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini diprediksi tetap laku di kancah politik Tanah Air. Buktinya, Anies masih sering dihubungkan dengan sejumlah parpol menjelang Pilkada 2024. Nasdem tengah menggodok nama Anies sebagai Cagub Jakarta, sedangkan PDIP juga disebut ikut melirik eks Menteri Pendidikan tersebut.

Gaya Anies Baswedan saat menyampaikan pernyataan penutup di acara debat pertama Pilpres 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (12/12/2023). (Tangkapan layar YouTube)

CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, sangat mungkin duet Kaesang-Anies terwujud di Pilkada Jakarta 2024. Hanya saja, ada satu hal yang berpotensi menjadi tantangan besar bagi pasangan tersebut, yaitu mencari partai pendukung.

Belum lama ini Ketua DPP PDIP Puan Maharani membuka kemungkinan mengusung Anies di Pilkada Jakarta. Ia menyebut Anies sebagai opsi menarik, ketika ditanya soal peluang mengusung Anies.

Tapi menurut Pangi, akan sulit bagi PDIP menerima Kaesang sebagai cawagub Anies di pilkada. Hubungan partai yang dinakhodai Megawati Soekarnoputri itu dengan keluarga Jokowi belum sepenuhnya mencair, sehingga agak sulit memilih Kaesang jika PDIP menjadi partai pengusung Cagub Jakarta.  

“Memang tidak mudah mencari pasangan Anies ini. Sulitnya mencari wakil dan partai pendukungnya. Inilah yang menjadi tantangan,” kata Pangi kepada VOI.

Meski kalah di Pilpres 2024, Pangi menilai Anies masih memiliki kans besar untuk menang, terutama jika digandengkan dengan Kaesang Pangarep.

“Sampai sekarang belum belum ada yang menandingi Anies di Jakarta. Mulai dari level confident-nya, racikan, serta programnya belum ada yang bisa menandingi,” Pangi menjelaskan.

“Cuma yang menjadi masalahnya itu, jika ia diusung PDIP, siapa yang akan menjadi wakilnya, karena kalau Kaesang agak susah,” lanjutnya.