Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) punya pekerjaan berat memangkas emisi gas rumah kaca mereka agar bisa menyeusaikan kembali dengan Perjanjian Paris. AS harus menekan emisi gas rumah kaca hingga 57 persen atau 63 persen ada 2030.

Angka 57-63 persen itu mengacu pada hasil emisi gas rumah kaca AS tahun 2005. Selain untuk iklim Paris, misi ini juga disusun untuk mencapai tujuan jangka panjang pemerintahan Biden, yaitu emisi nol bersih pada 2050.

Climate Action Tracker (CAT) menganalisis rencana Biden untuk mendekarbonisasi sektor listrik, bangunan komersial, dan armada kendaraan baru. CAT juga yang menyimpulkan angka persenan di atas.

Setidaknya AS harus membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celcius, sesuai tujuan Perjanjian Paris. CAT melakukan analisis itu sebelum AS mengumunkan komitmen baru dalam Perjanjian Paris 2030.

Dukungan dunia

Pejabat Uni Eropa dan kelompok lingkungan menyerukan Washington untuk mengurangi emisi setidaknya 50 persen dekade ini di bawah tingkat 2005. Tindakan kuat yang diambil AS akan menggema di seluruh dunia.

Hal itu akan mendorong negara-negara lain turut melangkah mengadopsi jenis target yang mereka butuhkan untuk membuat nol bersih global menjadi kenyataan, kata Bill Hare dari Climate Analytics, yang merupakan mitra dari CAT dengan NewClimate Institute.

Kelompok lingkungan lainnya, termasuk Union of Concerned Scientists (UCS), bergabung dengan Institut Sumber Daya Dunia, Dana Pertahanan Lingkungan, Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, telah menggabungkan sekitar 50 persen target pengurangan untuk tahun 2030.

Tim iklim Biden, yang dipimpin oleh Penasihat Iklim Nasional Gina McCarthy dan Utusan Iklim John Kerry, bekerja dengan semua badan pemerintah dan mengadakan pertemuan dengan perusahaan utilitas dan mobil untuk menyusun tujuan barunya.

Laporan CAT mengatakan bahwa rencana administrasi Biden untuk mendekarbonisasi sektor kelistrikan AS pada tahun 2035 konsisten dengan arah Perjanjian Paris tetapi perlu memperkuat rencana untuk memangkas emisi di gedung-gedung dan sektor kendaraan.

BERNAS Lainnya