Bagikan:

JAKARTA - Puluhan ribu umat Hindu menceburkan diri ke Sungai Gangga, India pada Kamis, 11 Maret ketika negara itu memulai salah satu perayaan keagamaan terbesar di dunia. Para pejabat mengkhawatirkan lonjakan COVID-19.

Sebelumnya, otoritas memang melaporkan lonjakan terbesar kasus virus corona selama tiga bulan. Kaum zuhud Hindu yang dikenal sebagai Naga sadhus banyak yang telanjang dengan taburan abu dan membawa pedang atau trisula.

Kaum itu memimpin orang-orang yang sedang mandi suci di Kumbh Mela atau festival kendi, di kota utara Haridwar. Semua peserta di acara tahun ini, yang berlangsung hingga akhir April diminta menunjukkan hasil tes virus corona negatif sebelum diizinkan masuk ke tempat festival, kata pihak berwenang.

Tetapi hanya ada sedikit bukti jarak sosial yang diberlakukan pada Kamis ketika para peserta mandi kudus itu berdesak-desakan di tepi sungai. Umat Hindu yang taat percaya bahwa mandi di air Sungai Gangga membebaskan orang dari dosa, dan selama Kumbh Mela membawa keselamatan dari siklus hidup dan mati.

Pengawasan otoritas

Lebih dari 22 ribu orang telah mandi di sungai suci itu pada pukul 0800 waktu setempat (0230 GMT), polisi yang mengawasi festival itu mengatakan, satu jumlah yang diperkirakan akan meningkat secara signifikan sepanjang hari.

Pihak berwenang mengatakan bahwa lebih dari 100 juta orang menghadiri festival itu pada 2019, terakhir kali diadakan. Diperkirakan angka tahun ini akan lebih sedikit.

Setelah penguncian selama hampir tiga bulan tahun lalu yang merupakan salah satu yang paling keras di dunia, India telah melonggarkan hampir semua pembatasan pergerakan sejak puncaknya pada kasus-kasus pada September, termasuk pembukaan kembali stadion yang luas untuk pertandingan kriket, salah satu obsesi nasional negara itu.

Namun, jumlah kasus COVID-19 India kembali melonjak, menempatkannya di antara lima teratas negara yang melaporkan infeksi baru harian paling banyak.

Pejabat melaporkan 22.854 infeksi baru pada Kamis, tertinggi dalam hampir tiga bulan, menjadikan total kasus negara itu menjadi 11,3 juta. Kematian meningkat 126 menjadi 158.189, data kementerian kesehatan menunjukkan.

BERNAS Lainnya