JAKARTA - Pandemi telah mengguncang banyak aspek kehidupan manusia, bahkan motivasi mereka, yang merosot jauh. Sebuah studi menemukan cara membantu manusia membangkitkan kembali motivasinya. Setidaknya, soal bagaimana memulai semangat positif, bahkan ketika kita tampak telah mencoba segalanya.
Secara sederhana, motivasi berkaitan dengan keinginan kita mendapatkan sesuatu. Ketika kita mengambil tindakan untuk mendapatkannya, kita akan mendapatkan "intrinsik". Beberapa ilmuwan percaya motivasi intrinsik turun ketika aspek kunci, seperti otonomi, kompetensi dan hubungan dengan sesama terganggu.
Hal yang dapat dijelaskan dengan teori "Self-Determination". Pandemi memberi pengaruh besar pada tiga aspek kunci di atas. COVID-19 telah membuat kita kehilangan kendali atas kehidupan sehari-hari. Ada yang kehilangan pekerjaan.
Atau bagi yang masih bekerja, tak sedikit yang kehilangan efektivitas. Hal itu memengaruhi kemampuan kompetensi kita. Dan jarak sosial serta kuncitara, secara terang menyebabkan ketegangan hubungan serius antarmanusia.
“Harapan dan keinginan untuk perubahan positif membantu kita terus melihat ke depan. Tetapi kita juga dapat menipu diri kita sendiri dengan berpikir bahwa segala sesuatunya dapat berubah dengan sangat cepat,” kata Direktur Senior di American Psychological Association Lynn Bufka, dikutip dari BBC.
Dengan kata lain kita dapat mencoba mencari hal-hal positif tentang masa depan. Namun hal itu juga bisa membuat kita kecewa, ketika harapan tak membuahkan hasil. Namun, semua tetap tergantung pada pikiran Anda, ke mana Anda ingin membawanya.
Bufka mengatakan, "Kita perlu mengubah situasi kita saat ini." Kita juga perlu mencari tempat di mana kita dapat mengontrol, betapapun kecilnya.
Kekuatan dalam kemenangan kecil itu telah lama dikaitkan dengan peningkatan motivasi. Selain itu, improvisasi dalam rutinitas keseharian kita juga dapat membantu. Lagi-lagi, seberapapun kecilnya itu.
“Anda bisa memasak sesuatu yang baru untuk makan malam, berjalan-jalan di lingkungan baru, atau mulai belajar sesuatu yang baru, seperti bahasa asing,” kata Elizabeth Grace Saunders, seorang penulis dan pelatih manajemen waktu.
"Bahkan perubahan kecil dapat memberi Anda perasaan bahwa Anda melakukan hal-hal yang Anda sukai dan kebutuhan Anda penting."
Berfokus pada keresahan
Gabriele Oettingen, profesor psikologi di Universitas New York mengatakan ada cara untuk melawan rasa bosan dengan memilih sesuatu yang ingin Anda capai. Selain itu, kita juga perlu dan mengidentifikasi hambatan yang menghalangi.
“Anda tidak dapat melakukan apa pun tentang gambaran besarnya, tetapi Anda dapat mengisi waktu Anda dengan cara yang memiliki tujuan,” katanya.
Oettingen adalah pencipta metode "WOOP" yang terkenal. Teknik motivasi ini adalah singkatan dari "Wish, Outcome, Obstacle, Plan". "Anda memikirkan 'keinginan' yang ingin Anda capai, membayangkan hasilnya, mengidentifikasi hambatan, dan kemudian membuat rencana."
Oettingen memberi contoh. Sebut saja ketika kita merasa pandemi membuat kebugaran kita anjlok. Dari keresahan itu Anda akan mencari cara untuk menanganinya. Mungkin saja kita mengambil pilihan untuk joging selama 30 menit setiap hari.
Apapun itu. Yang terpenting, tetap positif dan identifikasi masalah-masalah yang kita temukan di dalam diri kita selama pandemi. Dan yang terpenting, cari jalan keluarnya.