Selamatkan Remaja 90-an Lewat Karya, Britney Spears Kini Butuh <i>Fans</i> untuk Lepas dari Pengawasan Sang Ayah
Britney Spears (tangkapan layar video musik Britney Spears)

Bagikan:

JAKARTA - Langkah penyanyi Britney Spears untuk berkarier secara bebas menghadapi jalan yang panjang. Perjalanan itu terekam dalam dokumenter dari New York Times bertajuk Framing Britney Spears yang dirilis 5 Februari di layanan streaming Hulu.

Melalui serial dokumenter ini, kilas balik kasus konservatori (conservatorship) yang dialami Britney Spears sejak 13 tahun lalu ditampilkan. Sekadar menyegarkan ingatan, Britney berada di bawah konservatori yang diatur ayahnya, Jamie Spears sejak 2008.

Aturan legal itu membuat ayahnya dapat mengelola keuangan Britney serta hal-hal pribadi dalam hidup Britney. Namun, kontrol tersebut melewati batas di mana kini Britney terjebak di dalamnya.

Permasalahan ini timbul di media sosial, bermula dari kampanye #FreeBritney yang dilakukan penggemar Britney, The Britney Army. Mereka melakukan protes di luar ruang pengadilan sepanjang waktu.

“Klien saya berkata dia takut kepada ayahnya. Dia tidak akan tampil lagi jika ayahnya masih bertanggung jawab atas kariernya,” pengacara Britney, Samuel D. Ingham III memberitahu hakim pada tahun 2020.

Britney kalah dalam sidang pembatalan konservatori dengan ayahnya. Sementara pengadilan tidak memberikan pembaruan mengenai petisi atau pencabutan konservatori selanjutnya. Ayahnya tercatat masih menjadi wali legal sampai 3 September 2021.

Kehidupan Pribadi Britney Spears

Berbagai hits diluncurkan Britney pada tahun 1990-an dan melambungkan namanya sebagai penyanyi pop besar di masanya. Perubahan konsep dalam bermusik juga turut menjadi sorotan media. Di saat ia populer dengan ... Baby One More Time yang sangat remaja dan ceria berganti menjadi dewasa ketika mempromosikan Oops!... I Did It Again.

Penampilannya mendapat kritik media. Selain itu, hubungannya dengan Justin Timberlake juga berkaitan dengan image ini.

Britney dan Timberlake berkencan sejak 1998 sampai 2002. Pada saat mereka putus, Timberlake merilis sebuah trek berjudul Cry Me a River. Meski tidak pernah mengonfirmasi, penggemar curiga lagu tersebut mengisyaratkan penyebab putusnya kedua bintang pop.

Video musiknya menggunakan model yang terlihat mirip dengan Britney Spears. Lagu ini menjadi narasi seakan Britney tidak setia kepada Timberlake. Saat diwawancarai ABC pada tahun 2003, Britney menjawab tentang rumor tersebut.

“Anda membuat dia (Justin Timberlake) sakit hati, Anda melakukan sesuatu yang membuat dia merasa sakit hati dan tersiksa. Apa yang Anda lakukan?” tanya sang reporter dalam wawancara yang ditayangkan dalam Framing Britney Spears.

“Saya pikir semua orang punya sisi mereka yang membuat mereka merasakan sesuatu… dan saya tidak berkata dia salah tetapi secara teknis, saya juga tidak berkata dia benar,” jawab Britney.

Pada tahun 2006, suami Jessica Biel itu melepas lagu What Goes Around… Comes Around. Lagi-lagi, penggemar menduga lagu ini adalah sindiran untuk Britney yang sedang menghadapi perceraian keduanya dan perjuangan untuk bebas dari ketergantungan minuman berlakohol.

Romansa pasangan pop ini menjadi timpang dibandingkan image keduanya. Di saat Timberlake dibentuk sebagai pria yang tersakiti, Britney dianggap sebagai ‘penjahat’. Sehingga pertanyaan yang dilayangkan kepada Britney seringkali berbau misoginis dan menyudutkan.

Awal tahun 2007, Britney harus kehilangan tante kesayangannya dan menjalani rehabilitasi di Antigua. Dalam sekejap, dia memangkas seluruh rambutnya di Los Angeles. Saat itulah sang ayah mendapat kuasa untuk mengelola kehidupan Britney.

Sinyal untuk Britney

Samantha Stark, sutradara sekaligus produser Framing Britney Spears mengatakan, dokumenter ini menjadi sinyal kepada Britney bahwa ada banyak orang yang mengetahui masalah yang dialaminya.

“Tetapi ada sebuah lingkaran yang sempit di sekitarnya (Britney) jadi kami tidak tahu apakah dia tahu atau tidak (soal dokumenter). Kami tidak mendapat kata “tidak” darinya. Kami tidak pernah mendapat apapun darinya,” kata Stark melansir Variety.

Hal ini menyebabkan Britney atau anggota keluarganya tidak tampil dalam dokumenter ini. Ayahnya juga tidak pernah terlihat di hadapan publik dan hal ini diakui Jamie bahwa dia tidak selalu ada di samping Britney.

Kasus konservatori ini menjadi hal misterius karena penggemar tidak pernah mendengar langsung dari mulut Britney tentang kejadian ini.

Mengapa Britney Selalu Diam?

Kejadian konservatori menarik perhatian masyarakat. Tagar #FreeBritney terus berkumandang di media sosial. Tetapi menilik media sosial Britney, penyanyi tersebut nampak menikmati hidupnya karena kerap mengunggah video menarinya di internet.

Namun, Britney tidak bisa bicara panjang lebar mengenai masalahnya. “Ini adalah standar untuk pengacara agar klien mereka tidak berbicara ke media ketika mereka sedang melalui proses tersebut,” beber dia.

Bahkan beberapa tahun belakangan, Britney tidak pernah berbicara ke media untuk sekadar melakukan promosi lagu. Stark meyakini, proses wawancara yang dilakukan lima sampai 10 tahun belakangan di bawah kontrol stafnya.

“Kami mendengar dari banyak orang di portal berita bahwa jika Anda ingin mewawancarai Britney, tim mereka harus memiliki hasil akhir wawancara. Banyak portal berita yang tidak setuju dengan itu - Anda tidak bisa melihat jurnalis bertanya bagaimana kabar Britney. Satu-satunya hal yang Anda dapat lihat adalah akun Instagram.”

Sisi lain Britney dalam dokumenter ini setidaknya dapat mengubah pandangan bahwa Britney layak mendapat perlakuan spesial dari orang-orang di sekitarnya. Menginjak usia 39 tahun dan di bawah pengawasan orang tua adalah sebuah hal yang sulit.

Britney boleh saja menyelamatkan remaja tahun 1990-an dengan karyanya. Tetapi di atas semuanya, kini berbalik, penggemar yang akan membantu Britney mendapatkan kekebasannya.

Dokumenter Framing Britney Spears bisa ditonton di bawah.