Film <i>Groundhog Day</i>, Cerita Rakyat Amerika Serikat Dirayakan Setiap 2 Februari
Bill Murray (Columbia Pictures)

Bagikan:

JAKARTA - Setiap 2 Februari, masyarakat Amerika Serikat merayakan Hari Marmot Tanah atau dikenal sebagai Groundhog Day. Cerita ini terangkum dalam film berjudul sama arahan sutradara Harold Ramis yang dirilis pada tahun 1993.

Groundhog Day adalah sebuah festival dari Jerman di mana sebuah cerita rakyat menyebut jika seekor marmot tanah muncul dari lobang ketika cuaca berawan maka musim semi akan tiba.

Jika cuaca cerah dan marmot tanah melihat bayangan lalu masuk kembali ke lobang maka musim dingin akan berlanjut selama enam minggu. Masyarakat mengatakan ini seperti musim dingin kedua.

Para imigran Jerman membawa tradisi itu ke Amerika Serikat, ke sebuah kota kecil bernama Punxsutawney di Pennsylvania. Di sana, masyarakat akan menunggu marmot tanah muncul dari lobangnya. Sebuah acara rutin juga diadakan. Dalam acara tersebut hanya bahasa Pennsylvania dialek Jerman yang boleh diucapkan.

Melalui filmnya, Ramis mengambil sudut pandang perjalanan seorang jurnalis bernama Phil (Bill Murray) yang merasa bosan karena selalu mendapat tugas meliput Groundhog Day di Punxsutawney. Suatu ketika, Phil bertugas bersama juru kamera dan manajer Phil bernama Rita (Andie MacDowell). Suasana terlihat biasa saja, mereka menginap di kota dan memulai aktivitas.

Saat menyelesaikan kegiatan liputan, Phil ingin pulang ke Pittsburgh di saat kru lain ingin merekam kegiatan di kota tersebut. Mereka melakukan perjalanan pulang dan terjebak di tengah badai salju sehingga memaksa mereka untuk menginap di sebuah hotel.

Tetapi Phil malah terbangun dan menemukan ia berada di penginapan di kota Punxsutawney. Phil mencoba mengulangi hari dan ia tetap berada di dalam situasi yang sama.

Film Groundhog Day menampilkan tradisi rakyat yang dipadu dengan alur cerita maju mundur. Bisa dikatakan film ini menjadi salah satu pelopor film time loop di Hollywood. Aksi kocak Bill Murray menghadapi Groundhog Day sangat mengesankan.

Budaya Pop

Film Groundhog Day dirilis pada tahun 1993, era di mana kejayaan film keluarga sedang berada di puncak. Dengan bujet 14 juta dolar AS, Columbia Pictures berhasil meraup keuntungan sebanyak 70,9 juta dolar di Amerika Utara.

Groundhog Day disebut sebagai sleeper hit karena meskipun mendapat keuntungan besar, animo penonton tidak banyak yang membicarakan film ini. Di tahun yang sama, film seperti Star Wars atau Home Alone lebih banyak diperbincangkan.

Film ini juga mendapat nominasi Naskah Terbaik di ajang New York Film Critics Circle Awards dan BAFTA Awards. Alhasil Groundhog Day menjadi salah satu aspek budaya pop yang masih dikenang hingga sekarang.

Berkat film ini, daerah Woodstock mengadakan Festival Groundhog Day yang menghadirkan tur ke tempat lokasi syuting. Berbagai plakat dan tanda kehormatan diletakan di Woodstock sebagai perayaan film ini.

Tahun 2000, American Film Institute menobatkan Groundhog Day di urutan ke 34 sebagai film komedi terbaik sepanjang masa. Mulai dari skrip, akting Bill Murray hingga cerita film menjadi poin utama daya tarik. Kata ‘Groundhog Day’ mulai memiliki pergeseran makna menjadi sebuah situasi yang berulang dan tidak menyenangkan.

Menjadi pelopor, film Groundhog Day menginspirasi beberapa film Hollywood untuk menggunakan konsep time loop yaitu Source Code, Edge of Tomorrow, Happy Death Day, dan Palm Springs yang dirilis pada tahun lalu.

Terlepas dari fokus utama film yang mengisahkan percintaan Phil, Groundhog Day membawa sebuah istilah dan memperkenalkan tradisi kepada masyarakat.

Tahun 2006, Kongres Perpustakaan Amerika Serikat memilih Groundhog Day untuk masuk ke dalam daftar National Film Registry. Alasannya, film ini memiliki sejarah, budaya, dan estetika yang signifikan. Karena judulnya, masyarakat mencari tahu arti dan asal muasal Groundhog Day.

Perayaan Groundhod Day hingga Sekarang

Groundhog Day menjadi salah satu film penting yang harus disiarkan setiap tanggal 2 Februari. Pada tahun 2016, penggemar di Liverpool berkumpul menonton film ini berulang kali selama 24 jam.

Saluran televisi Sky Cinema juga menayangkan film ini selama 24 jam sejak tahun 2017. Tahun ini, mereka tidak menayangkan Groundhog Day sekali namun 13 kali. Karena kepopuleran yang tidak lekang oleh waktu, tim produksi memiliki ide untuk mengadaptasi film dalam format serial televisi. Hal ini disebutkan salah satu pemainnya, Stephen Tobolowsky di tahun 2020.

Terlepas dari plotnya, film Groundhog Day menjadi unsur budaya yang dikenang masyarakat Amerika Serikat dan menjadi keberhasilan sinema dalam memberi pengaruh besar dalam kehidupan.