Pelaku Industri Hiburan AS Menggantung Asa di Pundak Presiden Joe Biden
Joe Biden dan Kamala Harris (Instagram @kamalaharris)

Bagikan:

JAKARTA - Joe Biden dan Kamala Harris dinobatkan sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat pada 20 Januari waktu setempat. Perjalanan baru tidak hanya dirasakan rakyat Amerika, tetapi juga masyarakat di seluruh dunia.

Sejak memulai kampanyenya, Biden dinilai akrab dengan sejumlah figur publik Hollywood. Pasangan itu mendapat dukungan besar dari banyak artis Hollywood yang meyakini keduanya dapat membawa perubahan besar di industri hiburan.

Melalui media sosial, sejumlah bintang Hollywood mengunggah rasa bangga mereka karena Biden terpilih sebagai presiden AS. Tidak hanya sektor hiburan, sektor lainnya juga menaruh harapan kepada Biden.

"Ini adalah hari Amerika. Hari ini adalah hari demokrasi. Hari di mana sejarah dan harapan, pembaruan dan penyelesaian," kata Biden dalam pidatonya.

Tidak sedikit masyarakat AS yang membandingkan Biden dengan presiden AS sebelumnya, Barack Obama. Sosok Obama sangat akrab dengan industri hiburan. Dia pernah mengadakan penayangan film, konser, dan workshop di Gedung Putih. Ekspektasi rakyat agar Biden melakukan hal serupa, cukup besar.

Pandemi COVID-19 Jadi yang Utama

Yang paling dinantikan dari kinerja Joe Biden dan Kamala Harris adalah bagaimana mereka menangani pandemi COVID-19. Seperti diketahui, banyak sektor yang terdampak pandemi, salah satunya industri perfilman yang mengalami kerugian.

Sektor hiburan tidak hanya mengharapkan dibukanya bisnis. Tetapi juga bantuan insentif, bantuan bisnis, dan bantuan bujet untuk melanjutkan proses syuting.

Saat ini, beberapa daerah di AS sudah membuka bioskop meskipun dalam kapasitas terbatas. Keuntungan pun tidak berdatangan dengan mudah karena masih banyak masyarakat yang skeptis lantaran khawatir terjadinya penyebaran virus di bioskop.

Namun permasalahan juga datang dari tidak banyaknya film yang akan tayang di bioskop. Kini, para pelaku bisnis film harus bersaing dengan layanan streaming yang menawarkan kemudahan dalam menonton film baru.

Selain itu, masyarakat juga penasaran bagaimana Biden bekerja sama dengan China. Pada tahun 2012, saat Biden masih menjabat sebagai wakil presiden AS, ia melakukan kesepakatan dengan presiden China, Xi Jinping untuk mempermudah film Amerika masuk ke pasar Negeri Tirai Bambu.

“Jika ada satu hal besar yang dapat berubah (di bawah Biden), itu adalah kesepakatan perdagangan dengan China yang dapat memperluas jumlah film AS yang diizinkan untuk didistribusikan di China,” kata analis Michael Nathanson kepada The Wrap.

China sebagai pasar perfilman terbesar kedua dibandingkan AS dapat membawa keuntungan lebih pada Hollywood. Tengok saja situasi saat ini di mana bioskop China masih dibuka untuk umum.

Negara China juga mengagungkan produk lokal mereka. Di antara film-film yang tayang di tengah pandemi, sebagian box office diraih oleh film lokal. Adapun film tentpole seperti Wonder Woman 1984 harus menerima keuntungan yang tidak begitu besar.

Namun di sisi lain, masyarakat China juga tidak selalu antusias dengan adanya film Hollywood. Misalnya, Mulan dari Disney yang sempat tayang di bioskop. Film yang 'dirangkai' oleh Hollywood untuk China dinilai tidak begitu berhasil karena masyarakat lokal meragukan cara budaya lain menelurkan kisah mereka.

Hal terbaik yang dapat dilakukan Biden untuk industri hiburan adalah bagaimana menangani pandemi COVID-19 yang nantinya proses syuting dan penayangan teatrikal bisa berjalan lancar.

Pembajakan

Pembajakan di Hollywood sudah menjadi isu panjang. Joe Biden pun tidak asing dengan permasalahan ini. Melalui pernyataannya pada tahun 2011, pria berumur 78 tahun ini menganggap pembajakan sebagai pencurian.

“Orang-orang di luar sana mencuri dari orang Amerika - mencuri ide mereka dan merampok energi kreatif Amerika. Tidak ada alasan kita harus membedakan perlakuan terhadap kekayaan intelektual dibandingkan kekayaan berwujud,” kata Biden mengutip Billboard.

Karena familier dengan permasalahan ini, Biden dianggap mampu membawa industri perfilman di kancah internasional.

Bersama Obama, dia membuat kebijakan tentang streaming ilegal yang tidak tercakup dalam undang-undang hak cipta. Kini, rakyat AS berharap Biden bisa menyelesaikan kasus pembajakan yang pernah ia utarakan.

Para pegiat industri perfilman percaya Biden dan Harris mampu membawa keuntungan dan menghidupkan industri perfilman seperti sedia kala. Dibandingkan dengan presiden sebelumnya, Donald Trump yang dianggap tidak begitu perhatian terhadap sektor ini.

“Ini tentang dampak ekonomi untuk negara ini. Pesannya tidak hanya membantu Hollywood menjaga kontennya sendirian. Tetapi juga membantu menjaga konten di Hollywood agar kita dapat mempekerjakan masyarakat.”

Sementara itu, pelantikan Biden dan Harris yang dihelat di Gedung Capitol di Washington DC dihadiri sejumlah bintang Hollywood, di antaranya Lady Gaga, Jennifer Lopez, Whoopi Goldberg, dan Justin Timberlake.