Menghitung Kesabaran Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet Kerja vs Kabinet Indonesia Maju
Presiden Jokowi saat meninjau kawasan lumbung pangan di Sumut (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju hari ini, 22 Desember. Umur kabinet Jokowi yang sekarang, lebih lama dibanding ketika pertama kali merombak kabinetnya saat awal menjabat presiden 2014.

Umur Kabinet Indonesia Maju bertahan tanpa diutak-atik selama 14 bulan sejak pelantikan 23 Oktober 2019. Bisa dibilang masa kabinet ini lebih langgeng empat bulan daripada Kabinet Kerja di periode pertama pemerintahan Jokowi pada 2014.

Jokowi pertama kali mereshuffle Kabinet Kerja bersama Jusuf Kalla pada 12 Agustus 2015. Berarti 'hanya' bertahan 10 bulan sejak dilantik pada 27 Oktober 2014. 

Terlama dan tersingkat

Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, ada empat kali pergantian kabinet. Sementara perombakan tercepat terjadi pada yang terakhir atau keempat.

Kabinet Kerja sebelum reshuffle jilid ke-4, hanya berusia sekitar 8 bulan, dari Januari 2018 sampai Agustus 2018. Saat itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur, yang merupakan kader PAN mundur dari jabatannya. Musababnya, PAN memutuskan untuk tak lagi mendukung Jokowi dalam pemilihan presiden 2019. 

Kabinet Kerja sempat solid tanpa ada perombakan menteri setelah Jokowo-JK melakukan reshuffle untuk pertama kali. Reshuffle kedua dilakukan pada 27 Juli 2016. Kabinet pada periode ini bisa bertahan sampai awal Januari 2018 atau sekitar 17 bulan.

Pada periode ini, ada sejumlah menteri yang masih bertahan sampai sekarang. Sri Mulyani Indrawati, misalnya saat itu ia baru masuk Kabinet Kerja sebagai Menteri Keuangan. 

Lalu ada juga Airlangga Hartarto yang menggeser Saleh Husin sebagai Menteri Perindustrian. Dan Muhadjir Effendy yang menggantikan Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Muhadjir Effendy saat dilantik sebagai Menko PMK (Irfan Meidianto/VOI)Caption

Menteri perempuan

Dari 34 kursi menteri dan menteri koordinator, terdapat 5 menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Jokowi pada 23 Oktober 2019. 

Sementara itu pada reshuffle kali ini, Jokowi menambah menteri perempuan di kabinetnya. Jokowi menunjuk Tri Rismaharini, wali kota Surabaya sebagai Menteri Sosial. Sehingga total menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju sekarang ada 6 orang.

Sementara, 5 menteri perempuan lain di Kabinet Indonesia Maju adalah Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmavati.

Meski demikian, jumlah porsi perempuan di Kabinet Indonesia Maju masih kalah banyak dibanding Kabinet Kerja yang mencapai 8 orang.

Kedelapan orang tersebut antara lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno.

Istana Negara (Irfan Meidianto/VOI)