Bagikan:

JAKARTA - Istilah poliamori mungkin masih terdengar asing di telinga kita. Namun, hubungan jenis ini ramai dilakukan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris.

Poliamori adalah hubungan romantis yang dilakukan oleh lebih dari satu orang dalam waktu bersamaan. Sekilas, artinya terdengar mirip dengan berselingkuh tetapi nyatanya beda prinsip.

Poliamori dilakukan atas dasar perasaan suka antara satu sama lain sehingga orang-orang yang menjalani hubungan ini mengetahui tujuan dari apa yang mereka lakukan.

Bedanya dengan Poligami?

Tidak sedikit yang menyamakan poliamori dan poligami, namun sebenarnya keduanya berbeda. Poligami dilakukan ketika seorang pria menikahi lebih dari satu wanita, sedangkan poliamori berkaitan dengan hubungan romansa.

Shai Fisherman, pria berumur 46 tahun sempat viral karena menjalani gaya hidup poliamori dengan dua wanita sekaligus, Lea dan Krissy. Ia juga diketahui masih tinggal di rumah yang sama dengan mantan istrinya, Danielle.

Menurut Shai Fisherman, hubungan poliamori membuat seseorang dapat belajar fokus kepada pasangan dan memberinya kesempatan untuk berkembang secara emosional, erotik, profesional dan spiritual.

Mengapa Poliamori Sangat Digemari?

Menurut YouGov, Amerika Serikat adalah salah satu negara dengan pertumbuhan hubungan poliamori paling besar. Sebanyak 23 persen mengatakan hubungan mereka saat ini adalah non-monogami.

Menariknya, pada survei yang dilakukan di awal tahun ini juga menemukan bahwa banyak generasi milenial yang menginginkan hubungan poliamori. Kalaupun ada orang yang tidak menjalani non-monogami, banyak dari mereka yang menjalani hubungan dengan orang lain.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang menjalani hubungan poliamori. Salah satunya seperti yang disampaikan Shai Fisherman di atas, merasakan efek spiritual dan emosionalnya berkembang.

Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki batasan dalam berhubungan. Setiap individu mengetahui apa yang mereka lakukan dan mencoba menghargai pendapat satu sama lain.

Ada yang menjalankan poliamori demi drama, pekerjaan, atau kemampuan seks. Tetapi ada juga yang ingin melakukannya karena tidak bisa memenuhi hasrat seksual ketika bertemu pasangan mereka satu-satunya.

Pada akhirnya, keputusan untuk menjalani poliamori bisa didiskusikan dan tidak selalu berkaitan dengan seks.

Beberapa Aturan Poliamori

Melansir USA Today, hubungan poliamori mengklasifikasi pasangan secara primer dan sekunder. Biasanya, pasangan yang primer adalah seorang istri atau seseorang yang menjalani hubungan dalam waktu lama sehingga ia bisa mendukung pasangan secara emosional.

Di sisi lain, pasangan yang sekunder berbeda dengan pasangan primer. Pasangan sekunder menjadi sumber pemenuhan romansa atau seks dalam hidup seseorang.

Saat menjalani poliamori, komunikasi adalah kunci dalam melakukan hubungannya. Antara satu sama lain harus saling berkomunikasi tentang hubungan mereka dan mempertimbangkan apa yang mereka inginkan.

Misalnya, ketika ingin berselingkuh, seseorang bisa berkomunikasi dengan pasangan mereka terlebih dahulu dan tidak membiarkan hal tersebut menguasai emosi mereka. Seseorang harus mendengarkan apa yang diinginkan pasangan untuk menghindari hal tersebut.

Selain komunikasi, seseorang yang menjalani poliamori harus memperlakukan pasangannya secara adil. Karena ketika hal itu tidak seimbang, maka permasalahan akan jauh lebih besar. Setiap pasangan yang berada di dalam hubungan poliamori tidak boleh merasa lebih baik dari pasangan lainnya.

Beberapa bulan lalu, Hayley Hale, seorang wanita di Ohio menjadi viral setelah dihamili oleh pacarnya, Devin Hale. Tetapi karena merasa tidak tega hamil sendirian, Hayley meminta Devin untuk menghamili pasangan poliamori-nya yang lain, Ciara DeJesus. Katanya, mereka ingin memiliki anak-anak dengan umur yang setara.

Poliamori Tidak Lebih Baik

Melalui Psychology Today, Psikolog Deborah Anapol menyebut poliamori bukan pilihan hubungan yang paling baik untuk meningkatkan kesehataan dan kebahagiaan. Poliamori sama saja dengan jenis hubungan lainnya.

Hubungan poliamori bukan hal yang mudah dilakukan. Selain karena budaya keluarga, baik pria atau wanita memiliki kecenderungan untuk merasakan cemburu terhadap orang lain.

Di sisi lain, poliamori bisa menjadi hubungan spiritual bagi mereka yang terbuka akan hal tersebut.