Hilang Fokus pada Subyek Utama dan Tidak Adanya Konflik Jadi Titik Lemah Dokumenter <i>Shawn Mendes: In Wonder</i>
Shawn Mendes (Twitter @NetflixQueue)

Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi Shawn Mendes baru merilis film dokumenter berjudul Shawn Mendes: In Wonder pada 23 November melalui layanan streaming Netflix. Dokumenter ini menjadi penghubung Mendes ke perilisan album barunya, Wonder.

Berkarier di industri musik selama tujuh tahun membuat Shawn Mendes merasa percaya diri dengan membuat film dokumenter untuk merangkum perjalanannya. Grant Singer ditunjuk menjadi sutradara film ini dan menjadikannya sebagai debut film penuh setelah dikenal sebagai sutradara video musik.

Shawn Mendes: In Wonder mengisahkan perjalanan seorang Shawn Mendes mulai dari seorang anak laki-laki dari Toronto hingga menjadi musisi yang dikenal seperti sekarang.

Kehilangan Narasi Bercerita

Sejak awal film, Shawn Mendes: In Wonder kehilangan narasi dalam bercerita baik dari sudut pandang Mendes maupun orang di sekitarnya. Shawn Mendes mencoba menunjukan kehidupannya sebelum menjadi penyanyi. Begitu juga dengan masa transisi yang ia jalani ketika menjadi seorang penyanyi dan meraih atensi besar.

Beberapa adegan juga terlihat seakan dibuat-buat, seperti ketika Shawn Mendes mengunjungi rumahnya dan berlarian di sebuah taman serta membayangkan jika ia hidup di kota biasa.

Belum lagi hubungan percintaannya dengan penyanyi Camila Cabello yang mengambil sebagian jalan cerita In Wonder. Keduanya terlihat bermesraan dan melatih suara mereka sebelum menampilkan lagu Senorita, lagu kolaborasi mereka yang mendapat nominasi penghargaan Grammy 2019.

Minim Permasalahan

Tidak ada sisi konflik atau masalah dalam film dokumenter ini. Terkesan terlalu sempurna untuk sebuah perjalanan hidup manusia apalagi musisi besar sepert Shawn Mendes.

Kalau kita bandingkan dengan dokumenter milik musisi lain, pastinya selalu ada halangan, rintangan atau persoalan yang sedikit banyak bakal mengubah karier mereka.

Taylor Swift, misalnya. Dalam dokumenter Miss Americana yang dirilis dalam platform yang sama, ia harus melawan kontroversi panjang menghadapi Kanye West dan Kim Kardashian setelah diduga memanipulasi telepon dengan West.

Atau Lady Gaga dalam dokumenter Five Foot Two di mana ia harus menghadapi masalah keluarga dan membuat kontroversi saat memulai kariernya. BLACKPINK: Light Up The Sky juga menghadirkan permasalahan anggota grup ketika melalui masa training.

Namun, permasalahan dalam In Wonder hanya sebatas Mendes merasa homesick, kurang percaya diri, hingga penonton yang disuguhkan dengan suara Mendes yang tidak keluar di Meksiko sehingga Mendes harus membatalkan satu konser dari 100 tur konser yang ia jalani.

Bukan bermaksud merendahkan sebuah karya, apa benar rintangan terberat dalam hidup Mendes hanya deretan masalah receh ini?

“Jika saya memberitahu dunia bahwa saya adalah manusia biasa, apakah mereka akan berhenti datang ke konser dan mendengarkan musik?” narasi yang berputar ketika konser batal tadi juga dinilai berlebihan.

Shawn Mendes dan Musik

“Saya hanya seorang pria yang menyukai musik,” kata Mendes di awal film In Wonder. Tetapi, tidak ada adegan yang membuat penonton awam dapat percaya bahwa Mendes benar-benar mencintai proses bermusik selain bermain gitar di sepanjang film.

In Wonder juga tidak menunjukan satu pun penampilan penuh Shawn Mendes membawakan lagu-lagunya. Ia malah menampilkan lagu Coldplay atau John Mayer. Apakah ia tidak cukup percaya diri dengan materi musiknya?

Proses kreatif untuk pembuatan lagu atau album baru dihadirkan pada beberapa menit terakhir film In Wonder. Dalam adegan tersebut, Mendes juga terlihat melakukan diskusi panjang mengenai lagu-lagunya namun para produser hanya mengiyakan setiap perkataan Mendes.

Shawn Mendes: In Wonder kehilangan fokusnya kepada subyek utama, Shawn Mendes. Berharap film atau albumnya dapat menunjukan sisi humanis ternyata Mendes hanya menyajikan informasi dasar yang bisa ditemukan melalui internet.

Bagaimana Sebuah Dokumenter Disebut Bagus?

Film dokumenter adalah sebuah karya visual yang memiliki visi untuk mengenal subyek lebih dalam. Subyek cerita itu menjadi kekuatan besar yang akan menggerakan hati penggemar dan penontonnya.

Melansir DocumentaryTube, sutradara yang membuat dokumenter harus terbuka untuk memberikan berbagai sisi cerita. Kalaupun ada yang sesuatu yang buruk dalam film In Wonder, nampaknya hanya sutradara Grant Singer yang mengetahuinya.

Jesse Moss, sutradara dokumenter mengatakan, film dokumenter yang bagus adalah film yang menampilkan perjalanan penuh arti. “Menemukan subyek yang seorang penampil sangat membantu tetapi poin utamanya adalah menempatkan motivasi dan mengukur jarak antara pribadi di depan publik dan privasi,” katanya dilansir dari situs Festival Film Tribeca.

“Tentu saja karisma di depan layar adalah penting, tetapi ini sulit menentukan atau mengukur sesuatu. Jika Anda tidak bisa menemukannya - Anda tidak bisa membuat film dokumenter.”

Sayangnya, Shawn Mendes: In Wonder kehilangan elemen yang seharusnya menjadi poin menarik dalam film yaitu tentang musik dalam kehidupan pribadi seorang Shawn Mendes. Mungkin pesan yang ingin diberikan Mendes untuk film ini adalah seseorang harus menjalani hidup sesuai dengan keinginannya.