Andai Kurt Cobain yang Ada di Atas Panggung Astroworld
Kurt Cobain (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Andai Kurt Cobain yang ada di atas panggung Astroworld alih-alih Travis Scott, tragedi kematian penonton dalam kerumunan mungkin tak seburuk ini. Setidaknya, Cobain pasti menyetop pertunjukkannya. Tragedi Astroworld mengingatkan kita pada aksi Cobain menghentikan konser untuk mengintervensi pelecehan seksual.

Pada malam tahun baru, 31 Desember 1993, Nirvana mengisi panggung pertunjukan di Oakland, California. Cobain duduk di sisi kanan panggung ketika tiba-tiba menghentikan lagu Jesus Wants Me For A Sunbeam yang tengah dimainkannya.

Cobain meletakkan gitarnya dan menghampiri tepi panggung, mengintervensi pelecehan seksual yang ia saksikan di hadapannya. Cobain kemudian meminta petugas keamanan mengeluarkan pelaku dan menyerukan rasa kesalnya ketika kembali duduk dan memangku gitarnya.

 

"Kendalikan hasratmu, kawan!" seru Cobain, dikutip Far Out.

 

"Bagaimana rasanya ditangkap?" tambahnya menegaskan kepada pelaku yang sejak awal menarik perhatian karena terus-terusan meraba perempuan di dekatnya.

 

Krist Novoselic, bassist Nirvana meraih mikrofon dan meneriakan cemoohan pada laki-laki pelaku pelecehan itu. "Lihat dia, lihat dia!"

Seruan Krist disambut penonton lain yang ikut mengintimidasi pelaku dengan cemoohan. Peristiwa ini jadi salah satu momen paling populer di kepala para penggemar Nirvana.

Ada yang lebih penting dari musik

Ada yang lebih penting dari musik. Cobain dan Nirvana tahu itu. Cobain adalah pria dengan prinsip, yang mengerti betul apa yang ia yakini. Cobain memiliki standarisasi moral tertentu. Dan ia tak pernah segan mengungkapkan pandangan-pandangannya tentang berbagai hal.

Aksi Cobain di konser itu jadi penegasan tentang pola pikir Cobain tentang martabat perempuan dan kesetaraan. Pelecehan seksual adalah topik dari Rape Me, salah satu lagu di album "In Utero". Fakta ini diungkap Cobain kepada Spin.

“Ini seperti dia (subjek lagu) berkata, 'Perkosa saya, silakan. Perkosa saya. Pukul saya. Anda tidak akan pernah membunuh saya. Saya akan selamat dari ini dan saya akan memerkosa Anda suatu hari nanti dan Anda bahkan tidak akan mengetahuinya,'” tutur Cobain dalam wawancara itu.

“Ini tentang seorang gadis muda yang diculik. Pria itu mengantarnya berkeliling dengan vannya. menyiksanya, memerkosanya. Satu-satunya kesempatan yang dia miliki untuk lolos adalah dengan mendatanginya dan membujuknya untuk melepaskan ikatannya. Itulah yang dia lakukan. Dan dia lolos. Bisakah Anda bayangkan berapa banyak kekuatan yang dibutuhkan?”

Kurt Cobain (Sumber: Wikimedia Commons)

Dalam wawancara lain bersama NME pada 1991, dua tahun sebelum konser itu Cobain telah menegaskan pemikiran bahwa ia percaya perlu berkontribusi mengangkat isu pelecehan seksual ke benak sadar publik. Mengangkat isu ini secara terbuka, diharapkan Cobain dapat mendidik laki-laki tentang kacrutnya perilaku perkosaan.

"Dia melihat ke luar jendela dan melihat lapangan sepak bola yang penuh dengan anak laki-laki, dan berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang seharusnya berada di kelas ini," tutur Cobain menceritakan kisah seorang rekan wanita yang memulai kelas pembelaan diri dari pemerkosaan.

Segala sikap dan kepedulian Cobain di Oakland juga yang memancing ingatan banyak penggemar Nirvana ketika melihat tragedi kematian penonton dalam kerumunan Astroworld. Travis Scott disoroti karena menolak menghentikan lagunya. Sikap yang turut membawa isu okultisme.

Teori konspirasi

Travis Scott (Instagram/@travisscott)

Berkembang kabar bahwa Travis Scott sempat menolak menghentikan aksi panggungnya ketika sejumlah penonton memintanya berhenti. Mereka memberitahu Travis bahwa beberapa orang membutuhkan pertolongan.

Dalam salah satu video yang beredar, seorang penonton laki-laki berteriak meminta Travis menghentikan penampilannya agar staf medis dapat masuk dan memberi pertolongan. Namun Travis Scott menolak.

Amat jelas bahwa Travis mendengar permintaan itu karena setelahnya Travis mengatakan, "Siapa yang menyuruhku berhenti?"

"Kamu tahu apa yang harus kamu lakukan di sini."

Dalam tragedi itu delapan orang tewas dan 25 penonton lain dilarikan ke rumah sakit. Para penonton konser bersaksi Travis sempat merespons kedatangan ambulans yang merangsek ke tengah kerumunan penonton sekitar pukul 21.30 waktu setempat.

"Ada ambulans di tengah penonton. Wah, wah, wah," ucap Travis yang mencoba menenangkan keributan.

Selama beberapa detik musik sempat berhenti. Travis Scott lalu melihat ke arah penonton dan bertanya apa yang terjadi.

Penyelenggara konser, Live Nation, kemudian menghentikan pertunjukan kira-kira 30 menit lebih awal dari yang direncanakan, yakni sekitar pukul 22.10 waktu setempat.

Buntut panjang dari peristiwa ini adalah teori konspirasi yang lahir di sekitar Travis. Kekasih Kylie Jenner itu diisukan menganut okultisme, kepercayaan terhadap hal supranatural, termasuk ilmu sihir dan kekuatan-kekuatan gaib. Okultisme juga kerap dikaitkan dengan pemujaan setan.

Menurut teori itu Travis sengaja membiarkan tragedi karena nyawa-nyawa yang melayang itu adalah tumbal untuk setan. Isu ini bukan bahasan baru. Dilansir News Nation USA, Travis konon kerap menyebarkan pahamnya melalui simbol-simbol dalam karyanya, termasuk konser.

Misalnya poster konser Travis Scott bertuliskan "See You on the Other Side" atau "Sampai Jumpa di Sisi yang Lain." Poster itu menyematkan latar belakang bergambar mirip bunga Rafflesia Arnoldi. Tanaman endemik Indonesia itu digambarkan para penganut teori konspirasi sebagai simbol dari "pembusukan daging."

Travis sendiri sudah buka suara perihal sejumlah kematian di konsernya. Ia mengaku terpukul. Travis menyampaikan duka dan menyatakan siap mendukung segala proses penyelidikan.

"Aku benar-benar hancur dengan apa yang terjadi tadi malam. Doa saya untuk keluarga dan semua yang terkena dampak dari apa yang terjadi di Festival Astroworld," katanya di Twitter, Sabtu, 6 November.

"Saya berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas Houston untuk menyembuhkan dan mendukung keluarga yang membutuhkan," tambahnya.

Seperti diketahui, seri ketiga Astroworld Festival yang dihadiri sekitar 50 ribu orang itu mulai rusuh saat Travis tampil di atas panggung. Peristiwa terjadi sekitar pukul 21.15 waktu setempat.

Para penonton mendesak untuk terus maju ke depan panggung. Akibatnya membuat kericuhan lantaran banyak orang yang pingsan.

*Baca Informasi lain soal BERITA INTERNASIONAL atau baca tulisan menarik lain dari Yudhistira Mahabharata.

BERNAS Lainnya