Bagikan:

KLATEN - Viral kasus ambulans dihadnag mobil Avanza berpelat dinas Klaten, Jawa Tengah, berujung damai. RK (21), pengemudi ambulans dan YS (35) pengemudi mobil dinas saling berjabat tangan dan menyatakan saling memaafkan.

Kasat Lantas AKP Guntur Sulatiasto, menjelaskan berdasarkan hasil klarifikasi ditemukan fakta dalam kejadian tersebut tidak ada peristiwa penghadangan sebagaimana opini yang beredar di masyarakat. Yang terjadi sesungguhnya adalah kedua mobil terjebak dan saling berhadapan karena situasi lalu lintas.

"Peristiwa ini murni karena kesalahpahaman saja antara pengemudi ambulans dan mobil Avanza. Tidak ada unsur kesengajaan. Kedua mobil terjebak di lajur kanan karena memang posisi mobil avanza tidak ada kesempatan untuk menepi,” kata AKP Guntur dikutip dari keterangan tertulis Polres Klaten, Senin, 1 November.

Kejadian viral ini bermula saat mobil ambulans yang melaju dari arah Solo bermaksud meminta prioritas dengan masuk ke lajur kanan mengambil lajur mobil Avanza pelat merah yang datang dari arah Yogyakarta. 

Beberapa mobil yang ada di depan Avanza sempat bisa bergerak ke kiri. Namun untuk Avanza belum sempat bisa ikut ke kiri karena jaraknya terlalu dekat dengan posisi mobil ambulans.

Sedang di sisi kiri terdapat antrean mobil-mobil yang mengarah ke Klaten Kota, termasuk di belakang Avanza juga ada kendaraan.

"Setelah kendaraan yang ada di belakang mobil Avanza ke kiri dan bisa berjalan lurus ke arah Klaten Kota, termasuk yang ada di samping kirinya sudah longgar, baru mobil Avanza berusaha berjalan mundur terlebih dahulu baru goyang ke kiri,” sambung AKP Guntur.

Soal banyaknya pertanyaan netizen tak ada mobil lain dalam videeo, Kasat Lantas menyebut penumpang ambulans merekam video setelah pengemudi ambulans turun. 

Pada saat mulai merekam, posisi mobil lain yang berada di samping dan belakang mobil Avanza pelat merah sudah berhasil melintas.

"Proses awal mobil di samping dan belakang Avanza pelat merah yang berusaha menghindar belum sempat divideokan. Sehingga di video tampak seolah-olah mobil dinas tersebut menghadang padahal sama-sama terjebak,” paparnya.

Hal tersebut diamini oleh RK, pengemudi ambulans. Dia menyebut sebelumnya memang ada beberapa kendaraan di samping dan belakang mobil Avanza pelat merah yang menyebabkan Avanza pelat merah tidak bisa menepi atau memberikan jalan kepada ambulans.

"Video yang diupload Itu bukanlah video awal dari kronologi. Bahwasanya ada kejadian yang belum terekam, dalam artian mobil avanza pelat merah tersebut sebenarnya di sebelah kiri dan sebelah belakang penuh. Tapi di video terlihat kosong karena (video dibuat) sudah beberapa saat setelah kejadian,” tutur RK di Mapolres Klaten.

RK juga mengatakan pihaknya sedang membawa pasien kecelakaan lalu lintas. Namun menurutnya pasien tersebut tidak dalam kondisi darurat. Pasien dibawa dari PMI Klaten setelah menjalani perawatan menuju rumahnya di daerah Jogonalan.

"Benar kami membawa pasien kondisinya tenang, tidak kritis atau tidak darurat,” ujar RK.

Sementara itu YS, pengemudi Avanza pelat merah membenarkan pernjelasan yang disampaikan Kasat Lantas dan RK. Dia  pun kemudian meminta maaf atas peristiwa yang terjadi.

"Karena saya tidak bisa belok kiri untuk memprioritaskan ambulans saya meminta maaf. Ini tidak ada unsur kesengajaan untuk menghalangi ambulans,” kata YS.