Tren Keluhan Masyarakat Soal Kinerja Polisi Tak Meningkat, Kompolnas: Ramai Hanya Karena Medsos
Ilustrasi (VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Kompolnas Poengky Indarti menyebut tren laporan keluhan masyarakat terhadap kinerja anggota kepolisian pada tahun ini, khususnya saat kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebetulnya tidak meningkat dari tahun lalu.

Hanya saja, menurutnya, saat ini anggapan meningkatnya keluhan masyarakat mengenai anggota kepolisian bisa muncul karena diramaikan di media sosial.

"Tren dari kasus oknum polisi meningkat dan menjadi ramai hanya karena medsos. Karena medsos, kasus seakan bertambah. Tetap saja dari tahun ke tahun sampai sekarang keluhan masyarakat tetap," kata Poengky dalam diskusi virtual, Minggu, 31 Oktober.

Poengky menjelaskan, aduan masyarakat yang diterima Kompolnas atas kinerja polisi dari tahun ke tahun berkisar pada 3.000 sampai 3.500 laporan. Angka tersebut pun tak lebih 1 persen dari jumlah anggota polisi yang ada di Indonesia.

Lagipula, berdasarkan klarifikasi yang dilakukan, ternyata tak semua aduan yang masuk ke Kompolnas sesuai dengan apa yang dilaporkan. "Ketika kami klarifikasi, ada yang benar, ada yang enggak," ungkap Poengky.

Ia lalu merincikan, rata-rata, dari seluruh aduan yang masuk tiap tahun, 90 persen di antaranya mengeluhkan tentang kinerja reserse. Dari keluhan kinerja reserse, 79 persen di antaranya mengeluhkan pelayanan yang buruk.

"Misalnya sudah lapor tapi kemudian tidak segera ditindaklanjuti dengan lidik-sidik. kemudian sudah, lapor sudah lidik-sidik, sudah diperiksa saksi-saksi, tapi SP2HP belum dikasih. Jadi ini faktor administrasi ya, masuk juga dalam pelayanan buruk. Kebanyakan itu," jelas dia.

"Kemudian ada 15 persen misalnya dugaan penyalahgunaan wewenang, kemudian terkait dengan diskresi keliru, kemudian ada juga terkait dengan kasus korupsi," ucap dia.