JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly mendorong Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuat strategi untuk membenahi internal Korps Bhayangkara guna meningkatkan kepercayaan publik.
"Secara internal, Polri juga menghadapi permasalahan dalam membendung dan membina oknum-oknum polisi yang mencoreng citra institusi," kata Menkumham Yasonna H Laoly melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa 26 Juli.
Hal tersebut disampaikan Yasonna saat memberikan sambutan dalam rapat koordinasi bidang pengawasan antara Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bersama Polri.
Perlunya pembenahan di internal kepolisian dilatarbelakangi lebih cenderungnya masyarakat memilih media publik sebagai saluran ketika menghadapi tindakan oleh oknum Polri, dari pada melaporkannya langsung ke pengawas internal Polri.
"Ini menjadi catatan penting untuk internal Polri terkait dengan kepercayaan masyarakat kepada lembaga pengawas internal Polri," kata Yasonna yang merupakan anggota Kompolnas tersebut.
BACA JUGA:
Ia mengatakan selain mempunyai tugas memberikan pertimbangan kepada Presiden terkait arah kebijakan Polri, serta pengangkatan dan pemberhentian Kapolri, Kompolnas juga mempunyai wewenang dalam penanganan keluhan atau aduan terkait dengan kinerja Polri.
"Untuk melayani keluhan atau aduan tersebut, Kompolnas harus bersinergi dengan pengawas internal Polri guna mewujudkan Polri yang presisi," ucap dia disitat Antara.
Yasonna berpandangan perlu upaya peningkatan independensi peran pengawasan fungsional oleh Kompolnas seperti yang diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI, dan 16 program prioritas Kapolri.
Hal itu berkaitan dengan pengawasan pimpinan terhadap setiap kegiatan, penguatan fungsi pengawasan, dan pengawasan oleh masyarakat pencari keadilan.
Sebagai anggota Kompolnas, Yasonna memahami dalam pelaksanaannya hal tersebut tidak mudah. Sebab, pada dasarnya manusia tidak suka diawasi. Akan tetapi, Menkumham berharap melalui rapat koordinasi yang diselenggarakan mendapatkan suatu pemahaman dan misi yang sama.