Bagikan:

JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly melakukan inspeksi langsung terhadap sistem penjara pintar dan ruang kendali di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ngaseman di Pulau Nusakambangan.

Dalam kunjungan kerjanya ke Pulau Nusakambangan, Menkumham Yasonna H. Laoly didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan Reynhard Silitonga, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah Tejo Harwanto, serta Pimpinan Tinggi Pratama dan Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Utama di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Menkumham Yasonna juga memantau sistem pengawasan CCTV di 187 titik Lapas dan pengendalian sistem pengamanan pintu secara terpusat, meningkatkan keamanan dan efisiensi di Lapas.

Menkumham Yasonna Laoly saat meninjau lapas Nusa Kambangan. (Dok Ditjen Pas)
Menkumham Yasonna Laoly saat meninjau lapas Nusa Kambangan. (Dok Ditjen Pas)

Lapas dengan tingkat keamanan maksimum ini telah beroperasi sejak awal tahun 2024 dan menampung 98 Warga Binaan Pemasyarakatan. Mereka ditempatkan di dua blok, yakni Blok A dengan 32 kamar yang masing-masing dihuni oleh tiga orang, serta Blok B dengan 32 kamar yang masing-masing dihuni oleh lima orang.

"Saya minta petugas menanamkan kedisiplinan dan integritas dalam menjalankan tugas dan fungsi Pemasyarakatan," kata Menkumham Yasonna Laoly dalam keterangan tertulis yang diterima VOI ketika melakukan kunjungannya ke Lapas Kelas IIA Ngaseman di Pulau Nusakambangan pada Sabtu 20 Juli.

Selain itu, Yasonna juga meninjau pembangunan Lapas Kumbang dengan tingkat keamanan medium yang sedang berlangsung. Lapas ini nantinya akan menampung 496 orang dan pembangunannya harus selesai pada tahun 2025.

"Tidak hanya fasilitas yang harus disiapkan dengan baik, tetapi juga kesiapan dan kematangan petugas yang akan bertugas di Lapas tersebut, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan sistem pemasyarakatan yang efektif dan efisien," ujarnya.

Di tempat terpisah, Menkumham Yasonna juga memantau perairan di sekitar Pulau Nusakambangan dengan mengendarai Speed Boat Pengayoman 5. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkuat keamanan serta mendeteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban.

"Kita harus menjaga Nusakambangan, melindungi sumber daya alamnya, dan mencegah eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkasnya.

Ia menambahkan, seluruh Unit Pelaksana Teknis di Pulau Nusakambangan rutin melakukan patroli gabungan untuk memastikan pulau tersebut tetap kondusif sebagai Pulau Pemasyarakatan.

Saat ini, di Pulau Nusakambangan terdapat 11 Lapas dengan berbagai tingkat keamanan: Lapas Terbuka dan Lapas Nirbaya (minimum security), Lapas Permisan dan Lapas Kembang Kuning (medium security), Lapas Besi, Lapas Narkotika, Lapas Gladakan, dan Lapas Ngaseman (maximum security), serta Lapas Batu, Lapas Pasir Putih, dan Lapas Karanganyar (super maximum security).

"Pembangunan Lapas baru di Pulau Nusakambangan diharapkan dapat mengurangi overkapasitas, baik di Pulau Nusakambangan maupun di wilayah lain di Indonesia," ungkap Yasonna Laoly.