Profesor Harvard yang Berbohong tentang Hubungannya dengan China Kembali Didakwa
Profesor Universitas Harvard Charles Lieber (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Penuntut federal Amerika Serikat (AS) menambah dakwaan seorang Profesor Universitas Harvard, Charles Lieber yang tersandung kasus pernyataan palsu terkait hubungannya dengan China. Kali ini ia dituduh melakukan laporan pendapatan palsu yang diduga berasal dari Universitas Teknologi Wuhan (WUT). 

Melansir SCMP, Departemen Kahakiman AS mengatakan Lieber, yang merupakan mantan ketua departemen kimia di Universitas Harvard gagal melaporkan pendapatannya yang diduga diterima dari WUT. Ia mendapat beberapa dakwaan yaitu membuat dan membayar pajak penghasilan palsu. Dua tuduhan lainnya ia gagal mengajukan laporan bank asing dan akun keuangan dengan Internal Revenue Service (IRS) serta membuat pernyataan palsu.

Lieber pertama kali didakwa pada Juni karena menyampaikan kebohongan kepada penyelidik Departemen Pertahanan AS tentang hubungannya dengan WUT. Ia juga berbohong kepada pihak Universitas Harvard tentang koneksinya dengan WUT. Dirinya menjadi strategic scientist di WUT tanpa sepengetahuan Universitas Harvard. 

Lalu, Ilmuwan AS ini ditangkap pada 28 Januari. Selanjutnya pada Juni, Lieber mengajukan pembelaan tidak bersalah atas tuduhan membuat pernyataan palsu.

Marc Mukasey, pengacara dari Lieber mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Lieber tidak bersalah. "Dia tidak menyembunyikan apa pun, dan dia tidak dibayar seperti yang dituduhkan pemerintah," kata Mukasey.

Langkah terbaru dalam kasus kriminal Lieber terjadi ketika Departemen Kehakiman menuntut beberapa peneliti dalam beberapa pekan terakhir. Hal tersebut dilakukan karena terdapat dugaan para peneliti menyembunyikan hubungan mereka dengan pemerintah dan militer China. 

Departemen Kehakiman lalu mengumumkan tuduhan terhadap empat ilmuwan China minggu lalu yang telah bekerja di AS tanpa mengungkapkan bahwa mereka adalah anggota Tentara Pembebasan Rakyat. Keempatnya dituduh melakukan penipuan visa.

Menurut Departemen Kehakiman, Lieber telah menerima lebih dari 15 juta dolar AS dalam bentuk hibah penelitian antara 2008 dan 2019 di Harvard. Di laporan tersebut juga dijelaskan bahwa Lieber tidak memberi tahu universitasnya bahwa ia juga telah menjadi "ilmuwan strategis" di WUT. 

Lieber juga diduga dibayar hingga 50.000 dolar AS per bulan dari WUT, menerima biaya hidup hingga 150.000 dolar AS, dan dianugerahi lebih dari 1,5 juta dolar AS untuk mendirikan laboratorium penelitian di WUT.

Surat dakwaan tambahan juga menyatakan bahwa Lieber tidak mengungkapkan pendapatannya dari WUT pada pengembalian pajak penghasilan federal. Dia juga dituduh membuka rekening bank China dengan pejabat WUT untuk pembayaran sebagian gajinya. Menurut Departemen Kehakiman AS, Lieber tidak melaporkan rekening bank itu ke IRS, meskipun ada persyaratan hukum untuk melakukannya.