Bagikan:

DENPASAR - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menyoroti banyaknya anak-anak yang turun ke jalan untuk mengemis hingga berjualan tisu selama pandemi COVID-19.

"Karena kita lihat di lapangan. Kita lihat secara umum dulu, selama pandemi ini angka pengangguran meningkat di Bali 4,4 persen dari 1,2 persen jadi 5,6 persen selama pandemi, itu pun statistik tahun lalu (2020)," kata Cok Ace usai acara pelantikananggota KPPAD Bali di gedung Wiswa Sabha, Denpasar, Kamis, 28 Oktober.

Menurutnya, meningkatnya angka pengangguran punya andil terhadap kondisi keluarga yang berimbas hingga anak-anak turun ke jalanan. 

"Saya sampaikan tadi, selama COVID-19 ini kalau kita (lihat) di perempatan-perempatan, di traffic lights makin banyak. Ini menjadi PR bersama untuk harus diatasi ada persoalan apa di balik itu semua," ujarnya.

"Saya melihat mengemis, menjual tisu, kalau kita lihat usia-usia mereka seharusnya usia belajar semua (dan) yang masih levelnya SD. Kita tahu SD sekarang gratis, kenapa tidak pakai untuk sekolah," sambung Cok Ace.

Cok Ace memerintahkan agar pihak terkait menangani kasus anak jalanan. Tujuannya agar dibuatkan solusi mengatasi menjamurnya fenomena anak jalanan. 

“Karena sebelum COVID-19 pun sudah ada fenomena seperti itu. Apa yang mendorong? karena ini sangat bertentangan terhadap usaha pemerintah dari tahun ke tahun meningkatkan kesejahteraan untuk anak-anak, membangun sekolah dan lain sebagainya, paradoks sekali tambah banyak anak-anak di jalan," ujar Cok Ace.