Bagikan:

JAKARTA - Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohammad Insaf, meminta Camat dan Lurah di sepuluh kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur segera memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait potensi pergerakan tanah di bulan November nanti.

Dia juga meminta masyarakat yang masuk di sepuluh zona potensi itu mulai waspada. Peringatan dini ini, katanya, dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Apabila curah hujan semakin tinggi, antisipasinya mempersiapkan dokumen penting dimasukan ke tas siaga bencana. Tas siaga bencana untuk menaruh dokumen penting, sebagai antisipasi jika terjadi dampak buruk bisa cepat menyelamatkan diri," katanya saat dihubungi wartawan, Kamis 28 Oktober.

Masyarakat juga diminta aktif mencari informasi melalui media sosial. Insaf mengatakan, perlunya kolaborasi dari Pemprov DKI Jakarta karena hal ini menjadi perhatian penting.

"Perlu diantisipasi oleh dinas-dinas terkait yang ada di Pemprov DKI Jakarta, juga oleh pemerintah wilayah tentunya selaku kepala wilayah apabila terjadi pergerakan tanah. Jadi perlu antisipasi dari pihak kecamatan peringatan dini, antisipasi ke masyarakat," ujarnya.

Berdasarkan data dari BPBD DKI, sepuluh kecamatan rawan pergeseran tanah zona sedang itu tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Daerah di Jakarta Selatan yakni Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Kecamatan Pesanggrahan.

Sementara untuk wilayah Jakarta Timur, pergeseran tanah diprediksi akan terjadi di Kecamatan Kramat Jati dan Kecamatan Pasar Rebo.

BPBD DKI Jakarta meminta para lurah dan camat untuk mengantisipasi kemungkinan hadirnya bencana itu di bulan depan.