Sisa Sebulan PKS Cari Perahu Koalisi Hadapi Gibran di Pilkada Solo
Gibran Rakabuming (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih bergerilya mencari sang penantang putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo. Butuh koalisi parpol agar keinginan PKS mengusung bakal calon wali kota Solo bisa terealisasi.

“Yang paling penting perahu koalisi. Pendaftaran (calon) September, masih ada waktu satu bulan,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan Pilkada DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, saat dihubungi VOI, Selasa, 28 Juli. 

PKS masih punya harapan meski Gibran digadang-gadang bakal diusung koalisi besar di Pilkada Solo pada 9 Desember 2020. Keyakinan ini didasari belum adanya surat rekomendasi yang keluar dari parpol selain PDIP untuk menetapkan Gibran sebagai bakal calon walkot.

“Semua masih lisan dukung Gibran belum ada yang tertulis. Artinya masih berpeluang,” sambung dia. 

Parpol yang dimaksud yakni PAN dengan 3 kursi, Gerindra (3 kursi), Golkar (3 kursi) serta PSI yang punya satu kursi di DPRD Solo. PKS sendiri punya 5 kursi, yang artinya masih membutuhkan 4 kursi agar bisa meloloskan calon penantang Gibran di Pilkada Solo.

Untuk merealisasikan harapan ini, PKS membawa penggodokan Pilkada Solo ke tingkat pusat alias Dewan Pengurus Pusat (DPP). Diharapkan, DPP PKS bisa membantu menemukan jalan lain untuk Pilkada Solo.

“PKS (Solo) menyampaikan ke DPW untuk mengangkat dinamika di level pusat. Kita minta melalui DPW untuk melakukan pendekatan, lobi (penjajakan koalisi,” sambungnya. 

Sugeng mengatakan, PKS Solo masih menjagokan Achmad Purnomo yang saat ini menjabat Wakil Wali Kota Solo. Segudang pengalaman Purnomo disebut Sugeng menjadi modal besar pada pertarungan politik di Pilkada.

“Purnomo tokoh kuat, pengalaman mengelola kota sekarang waktunya tampil jadi AD 1 (wali kota),” kata dia.

Apalagi PKS menurut Sugeng menangkap sinyal ‘perlawanan’ Purnomo. Karena itu, penjajakan masih dilakukan. 

“Purnomo memberikan sinyal ke PKS, tentu dengan syarat koalisi terbentuk. Sinyal banyak, Pak Purnomo secara tegas tidak mau dimasukkan dalam tim pemenangan Gibran, itu saya tangkap sebagai sinyal Purnomo siap fight menghadapi Gibran. Yang dihadapi PKS yakni stimulan menggerakan koalisi menambah kursi,” paparnya.