Bagikan:

JAKARTA - Langkah politik Gibran Rakabuming Raka makin mantap. Dukungan resmi Partai Gerindra di Pilkada Solo memperkuat energi politik untuk mengunci kans kemenangan di Pilkada Solo.

Gerindra akhirnya resmi mengusung putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Meski usianya muda, Gerindra hakulyakin Gibran mampu membuat gebrakan dalam urusan birokrasi di kota yang pernah dipimpin ayahnya dalam dua periode.

“Saya menyerahkan 10 (surat) rekomendasi kabupaten/kota, termasuk salah satunya calon wali kota Solo, Mas Gibran,” ujar Ketua DPD Gerindra Jateng, Abdul Wachid, dihubungi VOI, Senin, 3 Agustus malam.

Keputusan rekomendasi mengusung Gibran di Pilkada Solo langsung ditandatangani Ketum Gerindra, Prabowo Subianto. Gerindra sepakat mengusung Gibran dengan pasangan bakal calon wakil wali kota Teguh Prakoso, yang lebih dulu diusung PDI Perjuangan. 

“Gibran anak muda yang punya keberanian memimpin daerah,” kata Abdul.

Pilihan ini dianggap realistis mengingat Gerindra yang hanya memiliki 3 kursi di DPRD Surakarta. Apalagi saat masa pendaftaran bakal calon wali kota, Abdul mengungkapkan hanya Gibran yang mengambil formulir pendaftaran calon. 

Soal anggapan dinasti politik karena status Gibran sebagai putra Jokowi, Gerindra tak ambil pusing. Setiap orang yang lolos persyaratan sebagai bakal calon kepala daerah, ditegaskan Abdul memiliki hak maju di Pilkada. 

“Seorang calon bupati, wali kota terutama yang tidak inkumben itu melalui proses. Mereka sama-sama, yang usia tua, setengah tua, muda, sama-sama proses belajar memimimpin daerah. Tinggal nanti memimpin daerah, dia harus punya konsultan hebat dalam memimpin daerah agar mampu mengelola (pemerintahan),” sambung dia.

Dengan dukungan Gerindra ini, Pilkada Solo pada 9 Desember menurut Abdul diprediksi diikuti calon tunggal. Tersisa PKS dengan 5 kursi, Golkar (3 kursi), PAN (3) dan PSI dengan 1 kursi yang belum mengumumkan resmi calon yang bakal berlaga di Pilkada Solo.

“Bisa lawan kotak kosong karena pendaftaran independen juga waktunya sudah habis,” ujar Abdul.

Urusan mencari sang penantang Gibran bisa dibilang urusan rumit. PKS yang terang-terangan bergerilya mencari calon masih harus menjajaki koalisi dengan parpol lain untuk merealisasikan harapan politiknya.

“Yang paling penting perahu koalisi. Pendaftaran (calon) September, masih ada waktu satu bulan,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan Pilkada DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto, Selasa, 28 Juli. 

PKS masih punya harapan meski Gibran digadang-gadang bakal diusung koalisi besar di Pilkada Solo pada 9 Desember 2020. Keyakinan ini didasari belum adanya surat rekomendasi yang keluar dari parpol selain PDIP untuk menetapkan Gibran sebagai bakal calon walkot.

“Semua masih lisan dukung Gibran belum ada yang tertulis. Artinya masih berpeluang,” sambungnya.

Untuk merealisasikan harapan ini, PKS membawa penggodokan Pilkada Solo ke tingkat pusat alias Dewan Pengurus Pusat (DPP). Diharapkan, DPP PKS bisa membantu menemukan jalan lain untuk Pilkada Solo.

“PKS (Solo) menyampaikan ke DPW untuk mengangkat dinamika di level pusat. Kita minta melalui DPW untuk melakukan pendekatan, lobi (penjajakan koalisi,” kata Sugeng.