JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diminta untuk menerima keadaan jika akhirnya anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang maju di Pemilihan Wali Kota Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka dan pasangannya, Teguh Prakosa harus melawan kotak kosong. Sebab, kecil kemungkinan dia mendapat lawan setelah semua partai di DPRD Kota Solo mendeklarasikan dukungan terhadap dirinya kecuali PKS.
"PKS tentunya harus mulai legawa. ... dengan sudah dideklarasikannya (dukungan, red) Gibran oleh semua partai yang memiliki kursi di DPRD Kota Surakarta, maka menanandakan tertutupnya peluang PKS mencari teman koalisi dan mencari lawan tanding Gibran melalui jalur partai," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti saat dihubungi VOI, Kamis, 14 Agustus.
Dirinya menilai, PKS juga terkesan tidak mempersiapkan konsolidasinya dengan partai lain secara matang sejak awal Pilkada 2020 dimulai. Sebab, partai tersebut terkesan sibuk dan terburu-buru di menit terakhir untuk menghadirkan lawan bagi Gibran.
Lebih lanjut, Putri menyebut Gibran memang masih punya kesempatan untuk tidak bertanding dengan kotak kosong jika ada calon independen yang akan maju di Pilwalkot Solo seperti Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo). Hanya saja, dia tetap skeptis kemungkinan calon independen tersebut akan lolos dari tahapan pengumpulan suara.
"Jika mereka berhasil melewati tahap ini maka akan ada lawan tanding bagi Gibran. Namun kita tahu bahwa maju lewat jalur independen bukan perkara mudah. Bahkan, pada proses saat ini ada aduan ke Bawaslu bahwa pasangan Bajo diduga memalsukan dukungan," ungkapnya.
BACA JUGA:
Diketahui, tiga orang warga Solo melakukan pelaporan terhadap pasangan Bajo ke Bawaslu karena diduga melakukan pemalsuan tanda tangan syarat dukungan. Mereka merasa tak pernah memberikan dukungan kepada pasangan calon independen tersebut.
Dari kejadian tersebut, maka Putri semakin yakin Gibran tidak akan mendapat lawan dari pihak manapun dan langkahnya akan mudah di Pilwalkot Solo. "Dengan situasi ini maka posisi Gibran masih di atas angin karena masih menjadi satu-satunya calon pasti yang maju dalam Pilkada Kota Solo," tegasnya.
Sebelumnya, peta koalisi di Pilkada Solo sudah tergambar. Gibran yang berpasangan dengan Teguh Prakosa memborong dukungan parpol yang punya kursi di DPRD Solo. Gibran diusung PDI Perjuangan, Gerindra, PAN, Golkar, dan PSI.
Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) dan Pilkada DPD PKS Solo, Sugeng Riyanto menegaskan mereka belum menyerah. PKS, kata dia, masih mencari peluang untuk mencari penantang Gibran sambil memastikan syarat mengusung calon di Pilkada Solo bisa terpenuhi.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Menurut dia, partainya akan terus berusaha mencari lawan untuk Gibran. "Kita masih usaha menghadirkan calon alternatif hingga akhir pendaftaran," ungkapnya kepada wartawan.