Cucu Pakubuwono XII Putri Woelan Sulit Saingi Gibran di Pilwalkot Solo
Calon wali kota Solo dari PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka akan sulit disaingi meski cucu Pakubuwono XII, BRA Putri Woelan Sari akan maju di Pemilihan Wali Kota Solo.

Ujang menilai, tak ada lawan yang sebanding dengan Gibran yang merupakan anak dari Presiden Jokowi. Selain itu, Putri yang siap maju di Pilwalkot Solo tak punya pengalaman politik yang lebih dari Gibran. 

Belum lagi masalah dukungan politik. Ujang menilai, jika hanya Partai Keadilan Sosial (PKS) yang maju mengusung Putri maka bisa dipastikan pencalonan itu tidak akan terjadi.

"PKS hanya dapat lima kursi di DPRD Solo. Minimal untuk mengusung calon dalam Pilwalkot Solo adalah sembilan kursi. Jadi kurang empat kursi lagi," kata Ujang saat dihubungi VOI, Selasa, 28 Juli.

Diketahui, dari 45 kursi DPRD Kota Solo, PDIP menguasai 30 kursi. Di posisi kedua ada PKS dengan 5 kursi. Berikutnya, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan PAN dengan masing-masing tiga kursi dan 1 kursi dipegang oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sedangkan untuk mengajukan pasangan calon di pemilihan wali kota, partai atau gabungan partai setidaknya harus mencapai minimal 20 persen atau 9 kursi di DPRD.

Sehingga berkaca dari keadaan tersebut, Ujang menilai, meski PKS mati-matian akan mencalonkan Putri agar Gibran tak melawan kotak kosong namun hal tersebut akan percuma.

"Karena kursi untuk pencalonan dari PKS juga kurang sedangkan partai-partai lain sudah diborong Gibran," ujarnya.

Sementara pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dini Suryani mengatakan dalam praktik demokrasi yang sehat, Gibran tetap harus memiliki lawan politik di Pilwalkot 2020. Hal ini, bertujuan agar terjadi kompetisi dalam pertarungan tersebut.

Dia juga menilai harus ada pihak yang mau bergerak sebagai oposisi. Meski ujungnya akan kalah namun dengan mendeklarasikan diri sebagai pihak lawan sudah berupaya untuk menjaga kualitas demokrasi yang ada.

"Harus ada yang mau muncul sebagai oposisi, mungkin PKS. Tetapi mengingat partai pendukung Gibran sangat gemuk, bisa jadi menjadi oposisi sama dengan bersiap kalah," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Bappilu DPD PKS Solo Sugeng Riyanto membenarkan beberapa waktu yang lalu Cucu Pakubuwono XII, BRA Putri Woelan Sari Dewi mengunjungi kantornya. Dia menyebut cucu Raja Solo tersebut memang berniat untuk maju di Pemilihan Wali Kota Solo 2020 melawan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan.

"Ya betul (Putri mendatangi kantor DPD PKS Solo, red). (Pembicaraan, red) baru penjajakan awal. Niatan Mbak Putri untuk maju dan melihat koalisi parpol," kata Sugeng kepada wartawan, Senin, 27 Juli.

Melihat keinginan Putri itu, PKS kemudian menyambut dan mengajaknya untuk menggalang dukungan koalisi dari partai lain. Sebab, tanpa koalisi siapapun tak akan bisa melawan Gibran karena syarat untuk mengusung calon wali kota dan wakilnya tidak terpenuhi.

Hanya saja, PKS mengaku mengalami kebuntuan untuk menggalang koalisi setelah PDI Perjuangan memberikan rekomendasi terhadap Gibran. Sehingga, lobi-lobi politik terkait Pilwalkot Solo kini dialihkan ke tingkat pusat.