Jika Manusia Terbukti Tularkan COVID-19 ke Kucing, Bagaimana Sebaliknya?
Ilustrasi foto (Twitter/@mazzini_gsp)

Bagikan:

JAKARTA - Seekor kucing peliharaan di Inggris positif COVID-19. Kementerian Lingkungan mengumumkan itu sebagai kasus infeksi pertama pada hewan di Inggris.

Melansir Reuters, Selasa, 28, Kementerian Lingkungan menyatakan punya bukti bahwa kucing dapat tertular oleh pemilik yang terjangkit. Otoritas mengambil langkah dengan mengevakuasi kucing sekaligus pemiliknya.

"Ini adalah kasus pertama dari kucing lokal yang dinyatakan positif COVID-19 di Inggris. Akan tetapi, hal ini tak boleh menjadi alasan khawatir," kata Direktur Medis Public Health England Yvonne Doyle.

"Penyelidikan terhadap kasus ini menunjukkan bahwa infeksi menyebar dari manusia ke hewan, dan bukan sebaliknya," tambah Doyle.

Dari hasil laboratorium yang rilis pekan lalu, Rabu, 22 Juli tak ada bukti yang menunjukkan bahwa kucing dapat menularkan virus ke manusia. Meski begitu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikukuh bahwa kucing merupakan hewan paling rentan tertular COVID-19.

"Pengujian yang dilakukan Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan telah mengonfirmasi bahwa virus yang bertanggung jawab untuk COVID-19 telah terdeteksi pada kucing peliharaan di Inggris," kata Kepala Petugas Ahli Penyakit Hewan Christine Middlemiss.

"Ini adalah peristiwa yang sangat langka dengan hewan yang terinfeksi terdeteksi hingga saat ini hanya menunjukkan tanda-tanda penyakit ringan dan akan pulih dalam beberapa hari."

Setali dengan kasus positif COVID-19 pada hewan, WHO akan menyelidiki kemungkinan infeksi dari kucing ke manusia. Kendati demikian, kepala ilmuwan mengatakan risikonya sangat kecil COVID-19 menular dari kucing ke manusia.