JAKARTA - Kasatpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi menyesalkan aksi demo menolak rapid test dan swab yang juga diikuti I Gede Ari Astina alias Jerinx SID. Demo ini disorot karena tidak menerapkan protokol kesehatan alias tak menggunakan masker.
“Kita evaluasi, artinya apa yang terjadi kemarin menjadi pemicu kita ke depan jangan sampai ini terjadi andaikata dari peserta demo terpapar COVID-19 siapa yang bertanggungjawab? Memang Jerinx bertanggungjawab?” kata Nyoman kepada wartawan, Senin, 27 Juli.
Satpol PP menurutnya ikut mengawal demo di Denpasar pada Minggu, 26 Juli. Peserta demo tolak rapid test dan swab juga sudah diingatkan soal protokol kesehatan demi mencegah terpapar virus corona.
BACA JUGA:
Namun jumlah peserta demo sambung Nyoman Rai bertambah. Pendemo juga tidak menggunakan masker dan tidak menerapkan jarak batas fisik.
“Saya minta kalau misal ada yang terpapar karena gara-gara kemarin tidak sosial distancing, terus tidak memakai masker segala macam. Kalau mereka ada yang terpapar, kalau ada, ya minta pertanggungjawaban kepada panitia yang berkehendak. Tidak ada orang kebal dengan COVID-19,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan juga menyoroti demo tanpa mengenakan masker itu. Demo menolak rapid test dan swab dinilai tidak. tepat.
“Yang jelas masyarakat harus disadarkan bahwa apa yang mereka sampaikan itu tidak tepat. Pemerintah itu melakukan rapid maupun swab itu tujuannya baik,” katanya.