Pembelajaran di Pondok Pesantren Babussalam Depok Dihentikan, 46 Penghuni Positif COVID-19
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Aktivitas belajar mengajar tatap muka di Pondok Pesantren Babussalam, Mekarsari, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat dihentikan sementara. Hal ini menyusul 46 penghuni dinyatakan positif COVI-19.

Selain itu, kegiatan di Pondok Pesantren Babussalam juga dibatasi. Hal ini untuk mengantisipasi meluasnya kasus COVID-19 di linkungan Pondok Pesantren.

"Kegiatan di pesantren dibatasi, tidak ada tatap muka," kata Camat Cimanggis, Depok Abdul Rahman kepada VOI, Kamis, 21 Oktober.

Namun demikian, kata Abdul, pihaknya memperbolehkan Pondok Pesantren Babussalam untuk melakukan kegiatan yang sifatnya daring atau tidak tatap muka. "(Kalau) mereka daring (dibolehkan)," kata Abdul.

Abdul Rahman merinci, kejadian ini bermula saat ada wali murid yang melaporkan adanya salah satu santri yang dinyatakan positif COVID-19. Laporan ini disampaikan kepada Dinas Kesehatan setempat.

"Laporan dari wali murid ada salah satu yang positif di kelas VIII awalnya," kata Abdul Rahman.

Menindaklanjuti laporan itu, pihak terkait melakukan tes PCR kepada kelas VIII di Pondok Pesantren Babussalam. Hasilnya didapatkan 17 orang positif COVID-19.

"Untuk kelas VIII kontak eratnya sejumlah 55 orang siswa, di dapat hasil 17 positif awalnya," kata Abdul.

Kemudian, karena banyak penghuni yang positif, tes PCR dilakukan kembali pada seluruh penghuni Pondok Pesantren Babussalam. Yakni kepada 182 santri dan 71 pegawai.

"Terhadap PCR kedua pada kelas VII dan kelas IX tambah lagi 29 yang positif. Jadi totalnya 46 orang," kata Abdul.

Kata Abdul, saat ini keadaan semua penghuni Pondok Pesantren Babussalam yang positif COVID-19 tengah menjalani isolasi dengan tanpa gejala dan sehat. Mereka diisolasi di Pondok Pesantren Babussalam.

"Kami mengisolasi yang positif di sebuah koridor, karena Babussalam cukup luas," kata Abdul.

Dalam kesempatan ini Abdul mengatakan, bagi penghuni yang dinyatakan negatif COVID-19 juga masih berada di kawasan Pondok Pesantren Babussalam. Namun keberadaan mereka dipisah dengan yang positif.

"Pihak pengajar maupun pengurus sangat kooperatif. Saya minta suport supaya mereka cepet sembuh," kata dia.