Tawuran Antar Kelompok Remaja Sering Diawali di Media Sosial, Polri Akan Tingkatkan Patroli Cyber
Ilustrasi Patroli Cyber/ Foto: IST

Bagikan:

JAKARTA - Maraknya aksi tawuran antar kelompok remaja yang didominasi oleh penyalahgunaan media sosial, menjadi pekerjaan rumah bagi Polri, khususnya Polres Metro Jakarta Pusat.

Oleh karena itu, Polri menyebut penggunaan media sosial ini sangat masif perlu ada kontrol. Oleh karena itu, Patroli Cyber kerap melakukan antisipasi gangguan Kamtibmas tawuran yang direncanakan lewat media sosial.

"Dalam mengontrol penggunaan media sosial ini kita akan tingkatkan Patroli Cyber. Tapi Patroli Cyber pun kadang terlewatkan, terutama yang sifatnya mendadak atau kejadian (tawuran) singkat," terang Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Setyo Koes Heriyanto kepada VOI, Rabu 20 Oktober.

Kejadian singkat, kata Setyo, sulit dideteksi karena berlangsung sangat cepat. Misalnya, muncul tantangan di medsos, janjian dan terjadi kejadian tawuran. Meksi begitu, Polri tetap berkomitmen untuk melakukan patroli cyber.

"Terkait janjian di medsos memang sekarang ini era digital 4.0 yang mau menuju 5.0, fenomena penggunaan medsos ini sangat masif," ujarnya.

Selain meningkatkan Patroli Cyber, aparat kepolisian terus menjalin sinergitas tiga pilar mulai di tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan dan lainnya.

"Kita bersinergi lakukan imbauan, dan sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat. Tawuran dipicu kemudian para pelaku menggunakan narkoba agar berani. Kita selalu lakukan pendekatan sosiologis kepada masyarakat di wilayah rentan terjadinya tawuran," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polsek Metro Menteng menangkap dua remaja pelaku tawuran yang menyebabkan kematian terhadap MF (16), warga Menteng di Jalan Penataran, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Para pelaku ditangkap anggota Reskrim Polsek Metro Menteng dari tempat persembunyiannya di kawasan Bogor, Jakarta Barat.

Dua tersangka berinisial PP (17) dan J (17) ditangkap di Bogor, Jawa Barat. Selain menangkap kedua pelaku yang masih berusia remaja itu, polisi juga menyita senjata tajam jenis tombak dan celurit sebagai barang bukti. Kedua pelaku juga menjalani tes urine dan hasilnya positif narkoba.

"J dan PP setelah di tes urinnya positif mengadung metaphetamin. Sebelum tawuran mereka pakai sabu, minum pil, dan terpengaruh alkohol. Jadi korelasi antara penyalahgunaan narkoba dengan tindak pidana yang terjadi di Polres Metro Jakarta Pusat sangat terkait," kata AKBP Setyo.