Bagikan:

JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, menilai Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto harus memanfaatkan jaringannya yang kuat untuk menjadi juara pada Pemilu 2024. 

Airlangga dan Golkar juga harus menggerakkan semua pengaruh di tingkat daerah termasuk menjaga partai tetap bersih dari tindakan korupsi.

"Paling tidak, tegas terhadap kader yang melakukan korupsi. Maka citra partai Golkar akan makin baik dan itu bisa menjadi pertimbangan publik di 2024," ujar Dedi kepada VOI, Senin, 18 Oktober.

Menurutnya, bukan tidak mungkin Golkar dapat memenangkan Pileg dan Pilpres 2024. Sebab pada tahun 2020 lalu Golkar sudah memenangkan banyak pilkada. 

"Artinya mau tidak mau mereka harus loyal terhadap Golkar meskipun tidak kader secara langsung," katanya.

Selanjutnya, Golkar harus menghidupkan kembali soliditas para anggota legislatif dan porsi suara yang dimenangkan Golkar di parlemen daerah. Baik di kota maupun di provinsi. 

"Jika mereka digerakkan dalam satu konsolidasi, saya kira itu cukup menguntungkan," kata Dedi.

Di parpol lain, sambung Dedi, terkadang ditingkat masing-masing daerah punya wacana sendiri terhadap kepemimpinan elitnya. Sementara Golkar, sampai hari ini semangatnya masih solid pada Airlangga.

"Itu juga salah satu modal untuk membuat publik percaya, semakin minim konflik internal partai maka semakin mudah membuat kepercayaan publik terhadap partainya," katanya.

Dedi mengamini Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga sudah cukup solid dibanding parpol lain. Airlangga pun lantas disebut sebagai pemersatu di partai beringin.

"Ya paling tidak sejak Airlangga memimpin kita lihat bahwa mereka melakukan regenerasi kepemimpinan elit Golkar pun tidak ada konflik. Bahkan Bambang Soesatyo yang sejak awal diwacanakan akan bertarung pun dengan sukarela menyerahkan pengaruhnya kepada Airlangga, dan hari ini pun terlihat mendukung," jelasnya.

"Itu saya kita menjadi gambaran bahwa partai Golkar berhasil membangun soliditas itu," kata Dedi.