JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai punya peluang besar maju sebagai salah satu calon dalam bursa capres 2024. Sebab, satu syarat dukungan atau diusung partai politik sudah terpenuhi.
"Tinggal bagaimana Partai Golkar menemukan partner koalisi untuk memenuhi 20 persen kursi di DPR RI dan 25 persen suara sah secara nasional sebagai syarat untuk mengusung capres - cawapres 2024," ujar Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Andriadi Achmad kepada VOI, Selasa, 19 Oktober.
Dalam beberapa survei terakhir Partai Golkar berada di posisi kedua. Namun, menurut Andriadi, hal itu bukan sesuatu yang luar biasa. Sebab, secara real hasil Pemilu 2019 lalu Partai Golkar berada di posisi kedua setelah PDIP.
"Karena itu, untuk membangun optimisme Golkar sendiri saat ini adalah bagaimana Golkar bisa mengulang nostalgia masa lalu sebagai the winner party dan solid sebagaimana dibawah komando utama Soeharto pada masa Orde Baru. Di mana pasca reformasi Golkar cenderung dirundung perpecahan," ungkapnya.
BACA JUGA:
Hanya saja, Andriadi menilai, sosok Airlangga Hartarto tidak cukup kuat dan bukan tipe tokoh kharismatik yang bisa menarik simpati masyarakat. Sementara secara umum, parpol di Indonesia identik dengan tokoh kharismatik dan solidarity maker untuk mendulang suara.
"Karena itu, untuk menang pemilu tidak hanya sekedar mesin parpol, tapi Golkar harus menemukan tokoh kharismatik selain Airlangga Hartarto," katanya.
Tetapi untuk cawapres, tambah Andriadi, barangkali masih bisa terwujud bila Airlangga berduet dengan pasangan yang kuat.
"Untuk menang pileg masih ada kemungkinan, jika Golkar bisa solid dan menemukan tokoh kharismatik selain Airlangga Hartarto sebagai tokoh kunci. Kalau biasa-biasa saja seperti saat ini, dapat dipastikan akan kalah bersaing dengan PDIP, Gerindra dan lainnya," demikian Andriadi.