Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan, rakyat Afghanistan mendambakan perdamaian dan hidup normal. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, Presiden RI menekankan agar masyarakat internasional harus mengawal masa transisi ini, menuju Afghanistan yang stabil, damai dan sejahtera.

“Sudah sangat lama rakyat Afghanistan mendambakan perdamaian dan hidup normal,” katanya dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri, Rabu, 13 Oktober.

Pernyataan Presiden Joko Widodo itu disampaikan pada kesempatan KTT Luar Biasa G20 tentang Afghanistan yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal 12 Oktober 2021.

KTT yang juga dihadiri oleh Wamenlu RI Mahendra Siregar dan Co-Sherpa G20 Indonesia Dian Triansyah Djani tersebut telah membahas upaya bersama untuk memperkuat koordinasi internasional dan dukungan terhadap PBB dalam mengatasi krisis kemanusiaan, ekonomi, dan keamanan di Afghanistan.

Presiden RI menekankan pentingnya upaya komunitas internasional, dengan G20 di garda terdepan, untuk melakukan tiga hal. Pertama, menjaga stabilitas dan keamanan termasuk dengan membentuk pemerintah Afghanistan yang inklusif.

“Hak semua kelompok, khususnya perempuan, untuk berkontribusi harus diberikan," kata Presiden Jokowi.

Kedua, mengakhiri krisis kemanusiaan di Afghanistan, termasuk mendukung upaya PBB menggalang bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Afghanistan. Serta ketiga, memulihkan aktivitas ekonomi dan pembangunan.

“G20 memiliki peran yang penting dalam menyikapi krisis yang terjadi di Afghanistan," ujarnya.

Oleh karenanya, sebagai negara yang secara konsisten mendukung proses perdamaian di Afghanistan, Indonesia mengharapkan agar G20 dapat menciptakan stabilitas di Afghanistan, mengatasi krisis kemanusiaan dan mendukung pemulihan dan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Afghanistan.

KTT Luar Biasa G20 tentang Afghanistan ini merupakan inisiatif dari Italia sebagai Presidensi G20 tahun 2021.

Partisipasi Presiden RI pada KTT tersebut berangkat dari kepedulian Indonesia yang mendalam untuk mewujudkan stabilitas dan perdamaian serta mendukung kesejahteraan bagi rakyat Afghanistan. KTT dihadiri oleh para pemimpin dunia termasuk PM Italia Mario Draghi dan Presiden AS Joe Biden, serta Sekjen PBB Antonio Guterres.

Sebagai catatan, Indonesia secara konsisten telah mendukung Afghanistan melalui berbagai program peningkatan kapasitas, pelatihan teknis ataupun beasiswa. Sejak 2006 hingga 2019, bantuan capacity building Indonesia di berbagai bidang telah mencapai setidaknya 555 pejabat Pemerintah dan warga Afghanistan.

Terakhir, Menlu Retno Marsudi di depan sidang PBB virtual tanggal 13 September 2021 telah menyatakan komitmen Indonesia untuk menyalurkan bantuan senilai 3 juta dolar AS bagi Afghanistan, termasuk untuk bantuan darurat kemanusiaan dan pembangunan masa depan.