Jutaan Lansia Belum Divaksinasi COVID-19, Menkes: Mereka Mesti Diyakinkan
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti data saat ini masih ada 14 juta masyarakat lanjut usia (lansia) yang belum divaksinasi COVID-19.

Sementara, cakupan vaksinasi lansia masih rendah, yakni 7 juta orang, baik penerima dosis pertama maupun kedua, dari total sasaran vaksinasi lansia 21 juta orang. Budi menganggap mereka yang belum divaksin harus dibantu untuk diyakinkan.

“Masih banyak yang belum divaksinasi, ada yang memang takut ke RS, tidak diajak anggota keluarganya, atau enggan keluar rumah, sehingga mesti dibantu untuk diyakinkan agar mereka bisa segera divaksinasi,” kata Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin, 11 Oktober.

Budi meminta masyarakat memperhatikan anggota keluarganya yang lansia apakah mereka sudah divaksinasi atau belum.

Anggota keluarga juga didorong untuk lebih pro aktif memberikan pemahaman kepada orang tuanya maupun anggota keluarga yang usia lanjut supaya mau divaksinasi.

Sebab, imunisasi kepada lansia penting dilakukan karena mereka risiko hingga 60 kali lipat lebih parah dibandingkan anak-anak. Bahkan, kata Budi, kelompok pasien terkonfirmasi positif yang memerlukan perawatan di RS didominasi oleh lansia.

“Karena dari data kita, orang yang terpapar COVID-19, masuk RS dan wafat paling besar yang usianya diatas 60 tahun. Jadi, kalau ada kakek dan neneknya yang belum divaksin cepat-cepat dibawa ke fasyankes atau sentra vaksinasi,” tutur Budi.

Lebih lanjut, Budi mengaku Kemenkes berupaya mendekatkan layanan vaksinasi agar bisa dijangkau semua kalangan terutama untuk memudahkan kelompok lansia.

Sentra-sentra vaksinasi dengan kapasitas 1000-2000 sasaran per hari terus diperbanyak di seluruh pelosok Tanah Air.

Budi menuturkan, edukasi dan sosialisasi secara intensif dari anggota keluarga maupun orang terdekat seputar manfaat dan pentingnya vaksinasi diharapkan dapat menguatkan tekad mereka mendapatkan vaksin.