JEMBER - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, sudah mendapatkan hasil investigasi terhadap kasus meninggalnya seorang siswa SMA bernama Ananda Rahel Pratama (15) usai mejalani vaksin COVID-19.
Hasilnya Rahel dipastikan meninggal bukan karena vaksinasi. Namun akibat infeksi sepsis.
"Hasil pemeriksaan apa yang menjadi penyebab rahel meninggal bukan karena vaksinasi, hasil lab dan diagnosis karena infesksi sepsis," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jember dr Lilik Lailiyah, Rabu, 6 Oktober.
Dia mengatakan investigasi dilakukan di sekolah tempat korban, Puskesmas yang melayani dan RSUD Balung, Jember. Kemudian dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
BACA JUGA:
Lilik mengatakan Rahel meninggal dunia setelah 9 hari sebelumnya menjalani vaksinasi COVID-19.
"Kapan kenanya saya belum tahu ya, karena jangka waktu dari vaksin 9 hari, setelah vaksin ia aktivitas olahraga sepak bola," kata dia.
Selain itu di tubuh yang disuntik juga tak ada tanda-tanda radang. "Kalau infeksi bekas suntikan mungkin ada merah tanda radang, ini tak ada keluhan di sana," kata dia.