Tiga Jam Operasi, Dokter Berhasil Keluarkan 1 Kilogram Paku, Mur hingga Baut dari Perut Pasien
Paku hingga mur yang berhasil dikeluarkan tim dokter. (Sumber: KlaipÄ—da University Hospital via Euronews)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang pasien pria harus menjalani operasi selama sekitar tiga jam, untuk mengeluarkan sekitar 1 kilogram benda logam kecil di dalam perutnya, sekaligus untuk menyelamatkan dirinya.

Operasi ini terjadi di Rumah Sakit Universitas Klaipeda, Lithuania, di mana tim dokter terkejut saat mendapai beragam jenis dan ukuran paku, sekrup, mur, sekrup kayu dan benda asing lainnya, dalam kasus yang menurut tim dokter sangat tidak biasa.

Ini bermula saat seorang pria dilarikan ke ruamh sakit di pelabuhan Baltik Klaipeda dan menjalani perawatan, seteleh mengeluhkan sakit perut yang parah.

Dokter pun memutuskan untuk melakukan pemeriksaan sinar-X. Hasilnya, terungkap beragam jenis dan ukuran benda logam, di antaranya hingg berukuran 10 sentimeter, telah mengoyak pria tersebut.

"Semua benda dikeluarkan dari perutnya selama operasi tiga jam," kata ahli bedah Sarunas Dailidenas, mengutip Euronews 4 Oktober..

Dia menambahkan bahwa meskipun benda asing tidak jarang di saluran pencernaan pasien, kasus ini unik karena banyaknya benda.

Rumah sakit menyediakan media dengan gambar paku dan sekrup yang dikeluarkan dari perut pria itu.

"Kami belum pernah melihat yang seperti ini," kata Algirdas Slepavicius, kepala ahli bedah di rumah sakit Klaipeda, kepada media setempat.

Dokter menjelaskan bahwa pria itu mulai menelan benda logam dalam beberapa pekan terakhir setelah dia berhenti meminum alkohol.

"Pasien dalam kondisi stabil setelah operasi dan terus dipantau dan dirawat oleh rumah sakit," tambahnya.

Untuk diketahui, pekerja medis Lithuania sering menangani kasus serupa setiap tahun, dengan kadar yang berbeda, di mana benda yang dikeluarkan seperti jarum, koin dan tulan, mengutip Arab News.

Selain itu, tak sedikit pula tim medis menangani kasus pelaku kejahatan yang menyelundupkan obat-obatan dengan cara ditaruh dalam alat kontrasepsi kondom, kemudian ditelan agar tidak terdeteksi saat melintasi perbatasan. Meski, ini berbahaya jika tersangkut di perut dan harus mendapatka pertolongan medis.