MALANG - Wali Kota Malang Sutiaji menjadi sasaran aksi vandalisme. Coretan itu bernada provokatif dengan bunyi "Wali Kota Tewur, Mundur Ji'.
Merespons itu, Sutiaji mengaku tak masalah jika dikritik. Namun dia menyayangkan bila kritik dilakukan di tempat umum dengan coretan.
“Kalau saya sih sebenarnya mengikhlaskan. Saya ingin meniru Rasulullah, dihujat macam-macam. Tapi biar Allah yang nanti mengurai semuanya. Saya yang penting kerja, kerja dan kerja,'' kata Wali Kota Malang Sutiaji kepada wartawan, Jumat 1 Oktober.
Sutiaji menyayangkan aksi itu dilakukan di fasilitas publik. Selain meresahkan, menurutnya juga mengganggu fungsi dan estetika fasilitas umum.
“Ya kalau objeknya saya sendiri nggak masalah. Tapi kalau di fasilitas umum janganlah,” ujarnya.
BACA JUGA:
Sutiaji mengatakan, jika warga ingin menyampaikan aspirasi maka bisa dilakukan di ruang yang tepat.
“Jangan sampai kita itu bikin Kota Malang nggak kondusif, yang wajar saja. Tunjukkan kita Arema, satu jiwa,” katanya.
Coretan mendesak Wali Kota Malang mundur ditemukan di 4 titik di Kota Malang, yakni di rumah dinas Wali Kota, perempatan Institut Teknologi Nasional (ITN), perempatan Rajawali, dan Jalan Basuki Rahmat.