Bagikan:

MAKASSAR - Sedikit demi sedikit, lama-lama jadi bukit. Peribahasa ini sepertinya tepat untuk menggambarkan pasangan suami istri Asriadi Syamsuddin dan Ratna.

Pedagang kelontong di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, membeli  mobil Toyota Rush menggunakan uang receh hasil tabungannya selama tiga tahun.

"Uang ini saya tabung selama tiga tahun, saya juga tidak sangka bisa sebanyak ini. Memang uang receh ini asalnya dari pembeli dan kembalian dari grosir setelah belanja kebutuhan toko, lalu saya kumpulkan," ujarr Asriyadi saat transaksi di Dealer Toyota Hos Cokroaminoto, Makassar dikutip Antara, Selasa, 28 September.

Cerita ini berawal saat Asriyadi melihat banyak uang receh bertumpuk. Dia kemudian mengumpulkannya dalam galon kosong. 

Sementara sumber uang receh itu diperoleh dari kembalian belanja di grosir maupun pembelinya.

Asriyadi tidak menyangka uang receh yang dikumpulkan itu selama tiga tahun sudah ada beberapa galon. Uang receh yang ditabung itu bervariasi dari Rp500, Rp1.000, hingga Rp2.000 dan setelah dihitung jumlahnya sudah cukup membeli mobil.

Warga Pajenekkang, Kecamatan Bontoala ini, awalnya berniat membeli mobil, tapi tidak ada uang. Ia pun berinisiatif hanya mengumpulkan uang receh itu hasil sisa kembalian dan dari pembeli. Namun tidak disangka terkumpul banyak sekali. 

Asriyadi pun ke showroom mobil menanyakan apakah bisa membeli mobil pakai uang receh. Pegawai showroom mobil tersebut mengatakan bisa asalkan uangnya layak. Ia pun memberikan tanda jadi Rp10 juta, lalu keesokan harinya membawa uang receh tersebut sebanyak sembilan galon.

"Tujuan mengumpulkan uang receh ini tidak ada hanya disimpan saja. Kami memang berniat membeli mobil sebenarnya, karena belanja susah kalau pakai motor, jadi saya niatkan. Akhirnya Tuhan mengabulkan hari ini. Tiga tahun dikumpulkan, jumlahnya ada Rp160 jutaan lebih," ujarnya.

Caption
Sementara itu, Kepala Cabang Toyota Cokroaminoto Ariefyanto Arsjad pada kesempatan itu mengemukakan bahwa untuk pembelian mobil dengan menggunakan uang receh baru kali pertama terjadi di tempatnya. Ia pun menerima uang itu karena merupakan alat pembayaran yang sah, meskipun ramai-ramai dihitung.

"Kita melayani semua konsumen di mana saja, baik seperti ini kita layani, karena wujud tagline kami, pelayanan semua mudah," katanya. 

Uang yang dibuat pasutri itu, sebut dia, ada sembilan galon berisi uang koin pecahan Rp500, Rp1.000. Sementara untuk uang kertas pecahan Rp2.000 ada di dalam beberapa kardus. Uang koin setelah dihitung sebanyak Rp55 juta dan uang Rp2.000 sebanyak Rp107 juta, total Rp162 jutaan. 

"Mereka hendak membeli mobil minibus jenis Toyota Rush seharga Rp271 juta. Pak Asriadi sudah  booking (tanda jadi) Rp10 juta saat datang pertama. Sisanya (pelunasan) akan ditambah lagi saat penyerahan mobilnya, mereka akan bayar," imbuh Arief.