Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan COVID-19 tetap terkendali dan membantah adanya klaster baru penyebaran setelah sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

"Jadi kalau kemarin banyak diskusi atau beredar klasternya banyak, sebenarnya tidak demikian. Kami menyampaikan datanya secara transparan," kata Budi dalam konferensi pers usai melaksanakan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Negara, Senin, 27 September.

Dia memastikan pihaknya terus melakukan strategi surveilans atau 3T yaitu testing, tracing, dan treatment untuk mendeteksi penyebaran virus khususnya dalam aktivitas belajar mengajar.

Mantan Wakil Menteri BUMN ini menjelaskan pengambilan surveilans dilakukan dengan cara mengambil sampel atau contoh di sejumlah sekolah yang melakukan PTM. "Dari 10 persen itu kita bagi alokasinya berdasarkan kecamatan. Jadi, kecamatan mana yang lebih banyak sekolahnya otomatis dia yang lebih banyak," tegas Budi.

Nantinya, jika ada sekolah yang positivity ratenya lebih dari 5 persen maka mereka diharuskan untuk melakukan pembelajaran secara daring selama 14 hari dan penerapan protokol kesehatan akan ditelaah kembali.

"Jadi dengan demikian kita memastikan surveilans itu kita lakukan di level yang paling kecil. Kalau ada kemungkinan outbreak meledak di sana, ya kita kuncinya satu sekolah aja. Sekolah lain yang kebetulan bagus ya tetap jalan," ungkap Budi.

Cara semacam ini sambung Menkes juga akan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sehingga, hidup baru di tengah pandemi COVID-19 bisa dilakukan.

"Dengan demikian semua aktivitas kehiudpan kita mau itu pembelajaran, bekerja, transportasi, wisata, keagamaan terutama kita harus memiliki prokes yang baik dan surveilans yang baik," pungkasnya.