Bagikan:

MEDAN - Muazin di Masjid Raudhatul Islam, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, bernama M Syawal Syah diduga dianiaya seorang jamaah bernama M Romadona.

M Romadona, jemaah masjid yang diduga menikam muazin menjelaskan peristiwa tersebut. Menurutnya apa yang dilakukannya merupakan bagian dari pertahanan dirinya. 

"Jadi kita mempertahankan diri kita dari serangan tikaman dia (Syawal). Jadi ada pun yang terjadi di kupingnya itu, sebab akibat aja," ujar Romadona saat dikonfirmasi, Senin, 27 September.

Romadona menjelaskan, serangan lebih dulu dilancarkan Syawal kepadanya. Dia mengaku diserang Syawal menggunakan pecahan kaca.

"Dia menyerang di pecahan gelas, menghujamkan ke leher saya. Saya tangkis dengan tangani kiri saya, robek siku saya, ada sekitar 18 jahitan," kata Romadona.

Selanjutnya, Syawal hendak menghujam pecahan gelas ke lehernya. "Saya tangkis lagi dengan tangan, kena dagu saya sampai kena 4 jahitan. Dia coba serang lagi, kena lengan saya," imbuhnya.

Dia kemudian mengejar Syawal. Romadona kemudian menyerang Syawal dengan pisau yang ada di lokasi.

"Karena badan saya sudah berdarah semua, saya kejar dia ke dalam. Di situ terlihat saya memang ada pisau cutter, jadi reflek saja, ternyata kena telinganya," ucapnya.

Romadona mengatakan keributan itu bermula usai dirinya bercerita soal anak yang menggunakan narkoba. Syawal merasa keberatan dan menyerang Romadona.

"Awalnya saya makan malam di masjid, setelah itu saya bercerita sama teman di teras masjid. Kemudian saya bercerita masalah tentang anak teman saya, kebenaran anaknya tidak bekerja kerena pengaruh narkoba. Dari situlah dia marah lalu ngejar saya pakai gelas, dan melempar saya namun nggak kena, dan pecahan itu di hujamkan ke leher saya," jelasnya.

Karena peristiwa itu, Romadona membuat laporan ke Polres. Laporan itu bernomor STTLP/1865/YAN.2.5/K/IX/2021/SPKT Restabes Medan.

Diberitakan sebelumnya, seorang Muazin di Masjid Raudhatul Islam, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat, bernama M Syawal Syah diduga dianiaya seorang jemaah bernama M Romadona. Akibatnya, telinga muazin itu terluka dan mendapat 39 jahitan. 

Saat ditemui wartawan, Syawal menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya usai salat magrib, dia bersama seorang rekannya hendak menyiapkan makan malam. 

"Begitu kami makan, si Romadona membantingkan piring di sebelah saya. Dibilang Ustaz Fattah, itu sentimen pribadi, diamkan saja," katanya, Jumat, 24 September. 

Kemudian pelaku, kata Syawal keluar dari ruang makan. Sambil keluar, pelaku mengeluarkan pernyataan negatif tentang dirinya. 

"Dia bilang saya bukan orang situ, tapi sok mau berkuasa. Terus menyinggung masa lalu saya soal narkoba. Dia bilang saya di situ modus saja, padahal penjahat. Modus saya di situ, dia bilang cuma mau nutupin perbuatan saya menjual narkoba, saya sudah lama tinggalkan itu setelah saya keluar penjara 2 tahun lalu," jelasnya. 

Terprovokasi dengan pernyataan pelaku, Syawal lantas mendatangi pelaku. 

"Saya bilang ke dia, itu masa lalu, saya mau bertobat, apa tak ada kesempatan bertobat," ujarnya. 

Merasa tak terima dengan ucapannya, pelaku lantas menyerang dengan mendorong Syawal hingga ke dinding masjid.

"Tapi dia nggak terima dan serang saya, ditarik saya, didorong ke dinding, gelas yang saya pegang jatuh dan pecah. Kawan yang kompak sama dia megangin saya sampai nggak bisa berbuat apa-apa," paparnya. 

"Nggak tahu dari mana, dia pegang pisau, 3 kali saya bisa menghindari. Keempat kena kuping saya dan saya mendapatkan 39 jahitan," sambungnya.