JAKARTA - Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin menanggapi pembatalan pembukaan bioskop di Jakarta akhir bulan mendatang karena tak mendapat restu dari Pemprov DKI.
Djonny mengaku pihaknya tak bisa berbuat banyak dan harus menerima batalnya pembukaan bioskop di masa pandemi COVID-19. Sejatinya, Djonny bilang GPBSI menerima keputusan tersebut, namun disertai dengan berat hati.
"Yah, siapa yang tidak kecewa. Hari gini, semua (kondisi ekonomi, red) juga susah begitu. Sudah banyak banget pengeluaran sampai tekor, tapi mau diapain. Saya pikir, kita juga maklumi pemerintah daerah juga sudah mati-matian (menangani COVID-19)," kata Djonny saat dikonfirmasi, Kamis, 16 Juli.
Padahal, kata Djonny, seluruh pengelola bioskop seperti Cinema XXI, CGV, Cinepolis, Dakota Cinema, Platinum, dan New Star Cineplex sudah mempersiapkan segala protokol COVID-19 yang akan diterapkan, mulai dari pelayanan pekerja bioskop, hingga aturan menonton di ruang teater bagi pelanggan.
"Persiapan kami tinggal 'gong' doang. Kemarin kan sudah (ada kesepakatan, red) sama Menteri Pariwisata (Wishnutama) dan dinas pariwisata, kita memprediksi tanggal 29 itu sudah masuk 2 minggu setelah berakhirnya perpanjangan PSBB DKI, kalau tadinya tidak diperpanjang," jelas dia.
BACA JUGA:
Mau tidak mau, Djonny akan mematuhi keputusan pemerintah. Ke depan, ketika masa PSBB transisi yang baru saja diperpanjang hingga 30 Juli nanti akan berakhir, GPBSI akan kembali berdialog dengan pemrintah tentang rencana pembukaan bioskop.
"Ya sudah, kalau memang begitu, menjelang tanggal 29 kita diskusikan lagi. Sebab, di sini enggak ada kepastian dan kita prihatin dalam hal ini," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk menunda pembukaan bioskop yang sebelumnya dijadwalkan pada 29 Juli mendatang. Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia menuturkan pihaknya telah mempertimbangkan keputusan ini.
“Karena kondisi COVID-19 di Jakarta belum stabil, (kasus) naik lagi jadi kita tunggu waktu sampai benar-benar kondusif,” kata Cucu.
Pembatalan ini kabarnya sudah disampaikan kepada pihak pengelola bioskop yang ada di Jakarta. Kata Cucu, pengelola bisa memahami pembatalan, mengingat kasus COVID-19 di Jakarta masih terus tinggi.
Cucu belum bisa mengabarkan apakah pembatalan ini berlaku di Jakarta dan luar Jakarta. Namun, kalau pun bioskop di luar Jakarta dibuka, kemungkinan besar sulit bagi mereka untuk menayangkan film-film terbaru.