<i>Update</i> COVID-19 Per 15 Juli: Penambahan Kasus Konfirmasi Positif dan Sembuh Bersaing Ketat
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (Foto: Dok Gugus Tugas)

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memaparkan perkembangan hasil pemeriskaan spesimem per 15 Juli. Hari ini 24.871 spesimen sudah diperiksa dan menghasilkan 1.522 orang positif baru.

Dengan penambahan tersebut, angka kasus konfirmasi positif seluruhnya mencapai 80.094 orang. Jumlah ini dari satu juta lebih spesimen yang sudah diperiksa sejak Maret lalu.

"Kami dapatkan kasus konfirmasi positif COVID-19 1.522 orang, hingga saat ini totalnya menjadi 80.094 orang," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Rabu, 15 Juli.

Dari penambahan itu, penyebarannya atau penularan terbanyak masih berada di tiga Provinsi, yakni, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Ketiga Provinsi tersebut masing-masing menyumbang kasus konfirmasi positif di atas angka seratus.

"Jawa Tengah melaporkan kasus baru sebanyak 261 orang namun juga melaporkan kasus sembuh sebanyak 120 orang, DKI Jakarta 260 orang kasus baru dan 193 orang sembuh, Jawa Timur hari ini melaporkan 165 kasus baru dan 521 orang," ungkap Yuri.

Sementara pasien yang sembuh juga mengalami penambahan atau bersaing ketat dengan kasus konfirmasi positif. Hari ini ada 1.414 orang sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan medis. Adapun sampai saat ini total orang sembuh sebanyak 39.050

Hal ini disebabkan, ada 6 Provinsi yang melaporkan tak terjadi penambahan kasus konfirmasi positif namun ditenukan kasus sembuh. Selain itu, 17 Provinsi juga melaporkan kasus kasus konfirmasi positif di bawah angka 10. Terlebih, untuk Provinsi Jawa Timur menyumbang kasus sembuh lebih dari lima ratus orang.

"kasus sembuh total yang kita dapatkan pada hari ini adalah 1.414 orang sehingga total sembuh menjadi 39.050," ungkap Yuri.

Sementara, untuk kasus meninggal dunia bertambah 87 orang dengan total keseluruhan mencapai 3.797 orang. Sejauh ini, 463 Kabupaten/Kota dari 34 Provinsi di Indonesia sudah terdampak dan 47.859 orang masuk dalam kategori kasus suspek.

"Kasus yang kita lakukan pemantauan untuk kasus suspek sebanyak 47.859 orang, ini yang saat ini sedang kita pantau dan kita akan tetap melakukan pengawasan secara ketat terhadap perkembangan kasus suspek," pungkas Yuri.