<i>Update</i> COVID-19 Per 8 Juli: Kasus Positif Baru Hampir 2.000 Orang

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, penambahan kasus positif baru sebanyak 1.863. Sehingga totalnya menjadi 68.079 orang, dari pemeriksaan 22.183 spesimen. 

"Kami dapatkan kasus konfirmasi positif untuk hari ini sebanyak 1.863 orang. Sehingga total menjadi 68.079 orang," ucap Yuri di Graha BNPB, Jakarta, Rabu, 8 Juli.

Menurut Yuri, dari kasus positif baru paling banyak dari Jawa Timur, daerah yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa kasus barunya sebanyak 366 kasus. Kemudian Jakarta, daerah yang dipimpin Anies Baswedan hari ini ada kasus baru sebanyak 357 orang dan Jawa Tengah sebanyak 205 orang.

Sementara 17 Provinsi melaporkan kasus positif di bahwa 10. Kemudian, berdasarkan data, tercatat 7 Provinsi yang tidak menemukan kasus positif.

"Provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada penambahan kasus di antaranya adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Papua Barat," ungkap Yuri.

Selain itu, beberapa Provinsi lain juga melaporkan kasus sembuh lebih banyak dari pada kasus positif. Sehingga, per 8 Juli, penambahan kasus sembuh sebanyak 800 orang.

Dengan begitu, kasus sembuh dari awal pertama kalia COVID-19 ditemukan atau menyebar di Indonesia mencapai 31.585 orang.

Di sisi lain, penambahan juga terjadi pada kasus meningal. Dari ratusan Kabupaten/Kota yang terdampak COVID-19, sekitar 50 orang atau pasien yang dilaporakan meninggal dunia. Sehingga, total keseluruhan kasus ini mencapai 3.359 orang.

"Sebanyak 456 Kabupaten/Kota telah terdampak di 34 Provinsi," kata Yuri.

Lebih jauh, pemerintah dan institusi terkait juga masih melakukan pemantauan terhadap 38.498 orang yang masuk dalam katergori orang dalam pemantauan (ODP) selama dua pekan ke depan. Termasuk, terhadap 13.636 orang yang tercatat dalam daftar pasien dalam pengawasan (PDP).

"Kita masih harus tetap melakukan pemantauan yang ketat setidaknya untuk 14 hari ke depan bagi orang-orang yang memiliki riwayat kontak dekat dengan kasus konfirmasi positif," pungkas Yuri.