Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito meminta daerah lain menjadikan kasus kemunculan klaster COVID-19 di Jawa Tengah sebagai pembelajaran penerapan PTM.

"Berbagai kasus positif COVID-19 yang terjadi pada peserta didik di berbagai daerah harus dijadikan pelajaran penting bagi daerah lain sehingga kasus serupa tidak berulang dan PTM dapat dijalankan dengan aman," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis, 23 September.

Wiku meminta kepada setiap satuan pendidikan untuk menjaga agar PTM terbatas dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dengan begitu, penularan COVID-19 dapat dicegah

"Saya meminta kepada satuan pendidikan agar dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka secara hati-hati dan selalu mengutamakan kesehatan dan peserta didik dari penularan COVID-19," ungkap Wiku.

"Selain itu, perhatikan juga peluang penularan di rumah, perjalanan, maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. pastikan siswa dan tenaga pengajar secara disiplin mematuhi protokol kesehatan," lanjutnya.

Sebagai informasi, publik dikejutkan dengan informasi 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga positif COVID-19. Kini muncul lagi status 61 siswa SMPN 3 Mrebet yang juga reaktif merujuk hasil tes antigen.

Pemerintah Kabupaten Purbalingga langsung menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas guna melakukan evaluasi lebih lanjut mengenai kesiapan protokol kesehatan.

"Untuk sementara waktu, seluruh pelaksanaan PTM terbatas dihentikan hingga adanya evaluasi lebih lanjut," ucap Kadinkes Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono.

Menyusul, PTM di sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akhirnya dihentikan setelah muncul kasus 25 siswa dan tiga guru dinyatakan positif COVID-19.

"Saat ini, kegiatan belajar mengajar di MTs tersebut diliburkan karena adanya kasus tersebut," kata Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jepara Muh Ali.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan agar dilakukan tracing atau pelacakan kontak terkait temuan klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa daerah.

"Saya minta dilakukan pelacakan, dicari penyebabnya dari mana, masuknya seperti apa agar bisa segera tertangani," kata Ganjar di Semarang.