Sekolah di Purbalingga Jadi Klaster COVID-19, SMKN 1 Bukateja Gelar Antigen Massal
SMKN 1 Bukateja, Purbalingga/ Antara

Bagikan:

PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menggelar tes antigen massal terhadap seluruh siswa SMKN 1 Bukateja guna memastikan tidak ada kasus COVID-19 dalam kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

"Alhamdulillah, dari 250 siswa SMKN 1 Bukateja yang melakukan tes antigen, seluruh siswa hasil tes-nya negatif COVID-19," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi di Purbalingga, dilansir Antara, Rabu, 22 September.

Dia menjelaskan, tes antigen secara massal diharapkan dapat memastikan kondisi kesehatan seluruh siswa dan sebagai bahan pembelajaran menyusul banyaknya siswa di SMPN 3 Mrebet dan SMPN 4 Mrebet yang tes antigen-nya menunjukkan hasil positif COVID-19.

Seperti diwartakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga menginformasikan bahwal tes antigen yang dilakukan terhadap 61 siswa SMPN 3 Mrebet juga menunjukkan hasil positif menyusul sebelumnya 90 siswa dari SMPN 4 Mrebet juga positif yang memicu penghentian pembelajaran tatap muka di wilayah ini.

Oleh karena itu, kata Bupati, pada saat ini pihaknya tengah melakukan uji sampling terhadap sekolah-sekolah dengan cara menggelar tes antigen secara massal.

"Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Purbalingga juga akan mengadakan kajian evaluasi di beberapa wilayah kecamatan," katanya.

Hal tersebut untuk memastikan semua kegiatan ataupun rencana persiapan PTM dari sekolah dapat terpantau dan di bawah koordinasi gugus tugas.

Pemerintah Kabupaten Purbalingga, kata dia, juga menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas guna melakukan evaluasi lebih lanjut mengenai kesiapan protokol kesehatan.

"Untuk sementara waktu, seluruh pelaksanaan PTM terbatas dihentikan hingga adanya evaluasi lebih lanjut," katanya.

Bupati menambahkan selama ini pihaknya telah membuat aturan ketat untuk pelaksanaan PTM terbatas.

"Misalkan dengan melaksanakan tes antigen massal sebelum pelaksanaan PTM terbatas, melakukan vaksinasi bagi tenaga pengajar dan juga memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan di sekolah," katanya.

Pada masa yang akan datang pihaknya akan membuat aturan lebih rinci dan lebih ketat lagi terkait dengan pelaksanaan PTM. T.W004