Indonesia Masuk 10 Negara Penerima Penghargaan Badan Atom Dunia
Duta Besar RI untuk PBB Darmansjah Djumala menerima pernghargaan IAE dan FAO yang disampaikan Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi di Wina, Austria  (Foto: Humas BRIN)

Bagikan:

JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu negara penerima penghargaan Outstanding Achievement Award dari Badan Pangan Dunia atau FAO dan Badan Atom Dunia atau IAEA.

Penghargaan Outstanding Achievement Award juga diberikan FAO dan IAEA kepada sepuluh negara lain yaitu Cina, Kuba, India, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mali, Pakistan dan Afrika Selatan.

Penghargaan ini diraih melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penghargaan ini diberikan atas capaian riset dan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) di bidang pemuliaan tanaman pangan.

Dubes RI untuk PBB Darmansjah Djumala menuturkan, penghargaan ini membuktikan bahwa Indonesia punya kemampuan dalam memanfaatkan teknologi nuklir untuk pengembangan varietas unggul tanaman pangan.

”Penghargaan ini menunjukkan bahwa program penguatan kapasitas SDM teknologi nuklir yang dirintis IAEA dan bersama FAO telah memberikan manfaat nyata pada penguatan kapasitas SDM peneliti Indonesia, termasuk aplikasi nuklir dalam bidang pangan,” kata Djumala dalam keterangannya, Selasa, 21 September.

Selain itu, kata Djumala penghargaan ini juga menunjukkan Indonesia diakui dalam penguasaan teknologi nuklir untuk tujuan damai, serta menerapkannya untuk mendukung program pembangunan nasional.

Sementara itu, Dirjen IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan, perubahan iklim yang melanda dunia saat ini menjadi tantangan bagi para peneliti untuk mengembangkan varietas tanaman unggul.

“Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, yaitu perubahan iklim dan ancaman terhadap ketahanan pangan,” kata dia.

“Upaya mencari solusi bersama perlu terus dilakukan masyarakat global, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi nuklir oleh para pakar nuklir di banyak negara yang mengembangkan varietas tanaman unggul baru,” lanjut Rafael Mariano.