JAKARTA - Kantor berita asal China, Xinhua News meluruskan unggahan videonya yang menyebutkan bahwa batik sebagai kerajinan tradisional asal Negeri Tirai Bambu. Di mana sebelumnya unggahan video di akun Twitter resminya itu dihujani komentar dari warganet Indonesia.
Dalam video berdurasi 49 detik yang diunggah lewat akun Twitter, @XHNews, dijelaskan kalau proses membatik merupakan kerajinan tradisional yang dibuat oleh kalangan etnis di China. Beragam motif dibuat, baik di kain maupun topi, dibuat oleh perajin dari China.
"Batik adalah kerajinan tradisional yang umum di kalangan kelompok etnis di Cina. Menggunakan lilin leleh dan alat seperti spatula, orang mewarnai kain dan memanaskannya untuk menghilangkan lilin. Lihatlah bagaimana kerajinan kuno berkembang di zaman modern," tulis Xinhua dengan menyelipkan tagar #AmazingChina.
The ancient Chinese handicraft of wax printing is highly skilled and time consuming. The craft is also known as batik, a word with Indonesian origin that refers to a wax-resist dyeing technique practiced in many parts of the world. Thanks to @Kemlu_RI https://t.co/nDHJrqspqD
— China Xinhua News (@XHNews) July 13, 2020
Sontak saja, video yang diunggah pada Minggu 12 Juli itu dibanjir ribuan komentar dari warganet Indonesia. Mereka mempermasalahkan penggunaan kata 'Batik' yang merujuk pada warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO, sejak 2 Oktober 2009.
"Jangan gunakan kata Batik untuk pencetakan lilin Anda sendiri. Sudah dikenal untuk pencetakan lilin Indonesia selama berabad-abad," komentar warganet Indonesia.
"Kata Batik pasti berasal dari Jawa Indonesia. Tetapi seni/teknik ini mungkin ditemukan di berbagai negara sebelum abad ke-4. Sehingga Batik memang Indonesia, tetapi seni/teknik adalah dunia," komentar warganet meluruskan penggunaan kata Batik pada kerajinan yang diklaim China.
Menanggapi narasi pemberitaan dari video yang diunggahnya salah. Xinhua mengunggah ulang postingan video tersebut dengan narasi yang telah diperbaiki.
"Kerajinan cetak lilin China kuno sangat terampil dan memakan waktu. Kerajinan ini juga dikenal sebagai batik, sebuah kata asal Indonesia yang mengacu pada teknik pewarnaan berlapis lilin yang dipraktikkan di banyak bagian dunia," tulis media asal China tersebut sembari menyelipkan ucapan terima kasih atas koreksi dari @Kemnlu_RI.
BACA JUGA:
Batik
Batik sendiri sudah begitu melekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Bila dijabarkan kosa kata 'Batik' berasal dari bahasa Jawa yaitu 'amba' dan 'titik', atau bisa diartikan sebagai seni tradisional dari kerajinan asal suku Jawa.
Dalam laman resmi UNESCO, disebutkan kalau batik merupakan teknik, simbol, dan budaya yang melekat pada kain katun atau sutra yang diwarnai dengan tangan. Oleh UNESCO warisan budaya ini resmi diakui sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Disusul penetapan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional.
Umumnya batik memiliki corak yang beragam dengan makna yang berbeda-beda, tergantung teknik pembuatan serta daerah asalnya. Tak hanya teknik batik tulis yang menggunakan lilin panas dalam membuat pola atau corak batik, ada pula teknik celup untuk menghasilkan warna kain atau corak batik yang diinginkan.
Banyaknya ragam corak batik Indonesia disebut karena adanya pengaruh berbagai faktor, mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa burung merpati China, merak India, hingga bunga sakura Jepang.